6 Cara Agar PKM Lolos PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional)

Diposting pada
Cara PKM Lolos Pimnas
Cara Agar PKM Lolos PIMNAS

Program Kreativitas Mahasiswa atau yang biasa disingkat PKM, merupakan program tahunan yang diadakan Kemristekdikti. Tujuannya untuk mendukung kreativitas mahasiswa dan melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat maupun ilmu pengetahuan. Penjelasan tentang apa itu PKM, dapat kamu baca di buku Panduan PKM yang terus diperbaharui setiap tahunnya. Jadi, baca panduan tahun terbaru, ya!

Waktu pengunggahan proposal PKM sendiri berlangsung antara bulan Oktober-November, sementara pengumuman proposal yang lolos didanai sekitar bulan Februari atau Maret. Untuk pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di bulan Juni dan agenda puncak Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di bulan Agustus atau September. Masalah waktu pelaksanaan setiap tahapan ini juga tidak pasti setiap tahunnya, jadi penting bagi kamu untuk melihat roadmap PKM di buku panduan, ya.

Nah, jika kamu blog walking, akan banyak kamu temukan tips dan trik langkah pembuatan proposal PKM. Namun tidak banyak yang membahas seputar hal yang harus kamu lakukan jika PKM kamu lolos didanai. Oleh sebab itu, saya akan berbagi tips dan trik berdasarkan pengalaman saya sewaktu mengikuti PKM tahun pendanaan 2016, mulai dari tahap penelitian hingga menjelang Monitoring dan Evaluasi (Monev). Yap, karena perjalanan panjang PKM kamu sesungguhnya baru dimulai ketika PKM kamu lolos didanai! Penasaran? Check this out!

Daftar Isi

Tips dan Trik Agar PKM Lolos PIMNAS

Berikut inilah beberapa tips dan trik mengenai cara didanai PKM (Pekan Kreatifitas Mahasiswa) dan Lolos Pimnas;

  1. Temui dosen pendamping

Pengumuman PKM Lolos Didanai tahun 2016 bertepatan dengan tanggal 26 Februari. Salah satu momen bersejarah, dah! Proposal kami lolos didanai bersama 344 PKM Penelitian Sosial Humaniora lain.

Menurut data, ada sekitar 4996 proposal yang diajukan ke Kemristekdikti. Woah, hanya 6% nya yang lolos didanai. Keesokan harinya, kami langsung menemui dosen pendamping, selain untuk mengabarkan beliau kami juga langsung berdiskusi terkait penelitian yang harus kami lakukan. Kebetulan saat itu kami tengah berada di semester 8, akhirnya PKM itu kami ambil menjadi bagian skripsi kami.

Hm, mungkin ada yang bertanya, boleh tidak sih, PKM dijadikan skripsi? Berdasarkan pemaparan dari tim PKM Kemristekdikti, boleh mengambil bagian dari PKM untuk dijadikan penelitian tugas akhir.

Contohnya:

Judul PKM saya ChemLI (Chemistry Lectora Inspire): Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bentuk Molekul. Disini saya lebih menekankan pada penerapan media Lectora Inspire di kalangan siswa. Sementara judul skripsi saya, Pengembangan Media Pembelajaran Lectora Inspire pada Pokok Bahasan Laju Reaksi. Kalau di skripsi, saya lebih menitikberatkan pada pengembangan (re: pembuatan) media pembelajaran. Dan dari pokok bahasan yang diambil juga berbeda. Jadi diperbolehkan.

  1. Menentukan Rencana Penelitian

Setelah menemui dosen pendamping, penting bagi kamu untuk segera rapat dengan tim. Setiap dari kita adalah mahasiswa dengan kesibukan masing-masing, bukan? Jadi lebih baik di awal, kalian sudah mempunyai timeline yang berisi deadline dari setiap tahapan penelitian dan pembagian job yang jelas antar anggota.

Kapan tahap pengumpulan data harus selesai, penelitian turun ke lapangan dimulai, evaluasi penelitian, pembuatan laporan kemajuan, dan lain-lain.

Semuanya harus dipersiapkan kalau bias sebelum bulan Monev (biasanya Juni) dan waktu untuk monev ini berbeda untuk masing-masing universitas. Dan jadwal pelaksanaan monev, biasanya diketahui saat dua minggu jelang monev. Kebayang kan, kalau kamu terlalu bersantai dengan penelitian kamu?

  1. Buat Dana Awal

Bukan hal yang baru kalau pendanaan PKM itu telat cairnya. Well, beberapa universitas besar memang menyiapkan ‘dana talangan’ bagi mahasiswanya. Nah, jika universitas kamu tidak demikian, penting untuk membuat iuran awal.

Banyak loh kejadian, penelitian yang terhambat dan ujung-ujungnya baru dilaksanakan saat akan Monev (karena dana cair jelang Monev, hehe..).

Bisa juga melibatkan dosen pendamping untuk masalah ini. Sebaiknya iuran, biar tidak terasa berat. Atau pembagian untuk melakukan survey, turun ke lapangan, melakukan penelitian, dibagi hanya menjadi beberapa orang saja agar menghemat akomodasi dan transportasi.

Ah ya, pada PKM tahun 2016, anggaran semua PKM dipotong! Jadi, pendanaan tertinggi hanya diberi Rp 7.500.000 (saat itu tim kami menganggarkan dana Rp 12.500.000) Jadi, penting juga untuk berhemat, ya.  Dan ini baru diketahui saat tandatangan amprah. Dan, dana yang dicairkan itu hanya 80%, sisanya menyusul bila kamu telah mengunggah laporan akhir, dan setelah acara PIMNAS usai. Pengalaman kami, dana 20% itu cairnya bulan November, padahal pelaksanaan PIMNAS bulan Agustus.

  1. Rajin Membuat Logbook!

Logbook itu laporan harian. Logbook ini terdapat di akun Simbelmawa kamu. Coba sering-sering dicek, barangkali sudah mulai bisa mengisi logbook. Nah, logbook ini diisi satu persatu. Mulai dari input tanggal, kegiatan yang dilakukan, dana yang dipakai hari itu, keterangan penggunaan dana, dan bukti kegiatan.

Kalau ada pembelanjaan, ya buktinya struk atau kwitansi belanja. Kalau ada rapat buktinya ada foto dan catatan rapat. Jika diskusi dengan dosen pendamping, dapat dilegkapi dengan bukti lembar konsultasi. Jadi, jangan sepelekan foto-foto saat rapat.

Pengalaman saya dulu, saat rapat tidak pernah berfoto. Hahaa.. untung ada catatan rapat. Jadi itu saja yang diupload, terakhir-terakhir saat tahu ada format bukti kegiatan, baru deh sering selfie usai rapat. Haha.

Nah, kalau belum bisa dibuka logbooknya bagaimana?

Buat saja agenda harianmu di Word, jadi nanti tinggal dicopas. Dibuat secara rinci, tanggal, kegiatan, dana terpakai, alokasi dana, dan bukti kegiatan.

Terlihat sepele, sehingga banyak orang yang mengabaikannya. Tapi reviewer PKM itu kan, orang yang sudah berpengalaman belasan tahun, jadi pasti dia sudah tahu bagaimana kekonkritan dari logbook ini.

Jangan sepelekan hal kecil, karena biasanya orang tergelincir karena kerikil!

  1. Kerjasama Tim

PKM ini bukan sekedar pembuatan proposal, penelitian dan selesai. Tidak! Melalui PKM, kamu akan dilatih menjadi kreator dan eksekutor sekaligus! Bagaimana kamu dilatih memimpin rapat diantara kawan-kawan yang berbeda angkatan,, jurusan bahkan fakultas, memahami kesibukan setiap orang, membagi waktu antara tugas kuliah dan penelitian, bagaimana merencanakan penelitian, mengeksekusi penelitian di lapangan, melaporkan hasil penelitian sampai mengatur anggaran penelitian. Aih, banyak hal yang dapat kamu pelajari.

Sampai akhirnya, tak terasa kamu menghabiskan waktu penelitian selama satu semester dengan tim kamu! Percayalah, hasil tak akan mengkhianati proses!

Pengalaman saya, saat kami berada di malam pembukaan PIMNAS 29 bersama teman-teman mahasiswa se-Indonesia, rasanya terharu. Seperti terulang sulitnya selama penelitian, bolak-balik kampus tempat penelitian yang jaraknya jauh, berbagi waktu dengan skripsi. Ah, luar biasa!

  1. Berdoalah

Karena doa adalah senjata bagi orang mukmin. Yups, usaha sudah maksimal, proses telah rampung dijalankan, lantas berdoalah. Semoga apa yang kamu usahakan sebanding dengan yang akan kamu dapatkan!. Selamat meneliti: kreator dan inovator Indonesia. Semoga berjumpa di altar bernama Pekan Imiah Mahasiswa Nasional bersama teman-teman dengan alamamater rupa rupa warna!.

Demikianlah artikel mengenai Tips dan Trik agar PKM Lolos PIMNAS yang ditulis oleh Nur Azlina Salah Seorang Mahasiswi dari Provinsi Riau. Semoga dapat bermanfaat bagi segenap pembaca yang memerlukan artikel mengenai

4.4/5 - (5 votes)