Klasifikasi Alang-Alang dan Ciri Morfologinya

Diposting pada

Klasifikasi Alang-Alang

Diakui ataupun tidak, jikalau dilihat secara sekilas, alang-alang hanya tumbuhan biasa. Tumbuhan ini bernama latin imperata cilindrika L malah tanaman alang-alang ini sering dianggap sebagai gulma (tanaman penganggu).

Disisi lainnya, yang perlu diketahui bahwa alang-alang di Indonesia tersebar pada lahan seluas 8,5 juta hektar dan diperkirakan jumlahnya terus meningkat seiring dengan perkembangbiakan yang terus dilakukan secara vegetatif (stolon).

Sampai saat ini, pemanfaatan alang-alang di Indonesia masih sangat terbatas. Jumlah alang-alang yang cukup melimpah di negara ini ternyata masih dominan digunakan sebatas pakan ternak yang sifatnya subtitutif terhadap bahan pakan ternak lainnya. Oleh karenanya bisa dikatakan bahwa untuk pemanfaatan alang-alang di Indonesia tersebut dinilai kurang memiliki nilai kemanfaatan ditinjau dari segi ekonomi.

Daftar Isi

Tanaman Alang-Alang

Anggapan mengenai alang-alang sebagai gulma kurang tepat, sebab alang-alang hanya tumbuh di tempat yang tidak ditumbuhi tanaman lain. Alang-alang (imperata cylindrica) merupakan tumbuhan rumput menahun yang tersebar di daerah tropis dan dianggap sebagai penganggu pada daerah pertanian.

Klasifikasi Alang-Alang

Klasifikasi ilmiah yang ada dalam tanaman alang-alang. Antara lain;

Kingdom Plantae
Sub kingdom Viridiplantae
Infra kingdom Streptophyta
Super divisi Embryophyta
Divisi Tracheophyta
Sub divisi Spermatophyta
Kelas Magnoliopsida
Super ordo Lilianae
Ordo Poales
Familia Poaceae
Genus Imperata Cirillo
Spesies Imperata cylindrical (L) Raeusch

Ciri Alang-Alang

Tanaman alang-alang biasanya memiliki ciri khas sebagai tumbuhan yang tegak dengan ketinggian sekitar 30–180 cm, berbatang padat, dan berbuku-buku yang berambut jarang. Daun alang-alang umumnya berbentuk pita, tegak, tepi rata, berujung runcing, berambut kasar dan terakhir adalah jarang.

Adapun untuk warna daun hijau yang ada pada alang-alang minimal memiliki panjang 12 Cm dan maksimlanya adalah 80 cm, dan lebar minimal 5 mm dan maksimalnya adalah 18 mm. Perbungaan berupa bulir majemuk dengan panjang tangkai bulir 6 sampai dengan 30 cm. Akar kaku berbuku-buku dan menjalar.

Kandungan Alang-Alang

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Sevy, dkk (2013), ditinjau dari kandungan biokimianya alang-alang mengandung α-selulosa sebesar 40,22%, holoselulosa sebesar 59,62%, hemiselulosa (pentosan) 18,40%, dan lignin 31,29%. Berdasarkan data yang disebutkan diatas, alang-alang memiliki dominasi komposisi selulosa yang cukup tinggi yang terdiferensiasi dalam berbagai turunannya.

Selulosa merupakan salah satu jenis gula dalam bentuk polimer (polisakarida) yang umum terdapat pada tumbuh-tumbuhan. Selulosa memiliki ikatan glikosidik berjenis β-1,4, sehingga ikatan organik yang terbentuk tergolong sangat kuat. Hal ini menyebabkan tidak semua kofaktor organik maupun anorganik mampu memutusnya menjadi monomer berupa glukosa.

Demikianlah pembahasan mengenai klasifikasi tanaman alang-alang dan ciri morfologinya. Semoga dengan hadiarnya tulisan mengenai “Tanaman Alang-Alang” ini bisa menambah wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca.

Rate this post