Pengertian Pondasi Tiang Pancang, Jenis, dan Metodenya

Diposting pada
Pengertian Pondasi Tiang Pancang Menurut Para Ahli
Pondasi Tiang Pancang

Pondasi tiang pancang pada dasarnya mempunyai komponen daya dukung yang bergantung pada lekatan selimut dan juga tahanan ujungnya. Kebutuhan pondasi ini sendiri diperlukan dalam berbagai jenis pembangunan. Oleh karena alasan itulah, sebagai penjelasan yang lengkap berikut bahasan mengenai pondasi tiang pancang.

Daftar Isi

Pengertian Pondasi Tiang Pancang

Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Pada dasarnya daya dukung pada tiang pancang bergantung pada daya dukung ujung (end bearing) dan daya dukung gesek (friction bearing). Arti nilai pada end bearing bergantung pada luas penampang ujung tiang.

Sedangkan nilai pada friction bearing bergantung pada keliling atau luas selimut tiang. Pada tanah lunak misalnya, biasanya tiang pancang lebih mengandalkan daya dukung gesek ketimbang daya dukung ujung, karena daya lekatnya yang cukup besar.

Oleh karena itulah jikalau banyak yang mengatakan bahwa semakin besar keliling tiang pada tanah lempung, maka akan semakin besar pula daya dukung dari tiang tersebut.

Jenis Pondasi Tiang Pancang

Ditinjau dari cara mendukung beban, tiang dapat dibagi menjadi dua macam, hal ini sebagimana yang dijelaskan para ahli, salah satunya ialah Hardiyatmo, H.C. (2002), yaitu :

  1. Tiang dukung ujung (end bearing pile) adalah tiang yang kapasitas dukungnya ditentukan oleh tahanan ujung tiang. Tiang-tiang dipancang sampai mencapai batuan dasar atau lapisan keras lain yang dapat mendukung beban yang diperkirakan tidak mengakibatkan penurunan berlebihan
  2. Tiang gesek (friction pile) adalah tiang yang kapasitas dukungnya lebih ditentukan oleh perlawanan gesek antara dinding tiang dan tanah disekitarnya

Metode Perhitungan Daya Dukung Tiang

Adapun untuk metode perhitungan daya dukung tiang, Menurut Meyerhof (1956), untuk menghitung daya dukung ultimit (Qu) tiang pancang berdasarkan data hasil pengujian sondir dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :

Qu = (qc x Ap) + (JHL x K) – Wp dimana :

Qu  = Kapasitas daya dukung tiang tunggal.

qc  = Tahanan ujung bacaan sondir (kg/cm)

Ap  = Luas penampang tiang (cm) 

JHL  = Jumlah hambatan lekat (kg/cm’)

K  = Keliling tiang (cm)

Wp = Berat sendiri tiang (kg)

Kemudian rumus untuk mendapatkan nilai daya dukung ultimit tiang kelompok :

Qu(grup) = ( Qu x n )

dimana :

Qu(grup)   = Kapasitas daya dukung tiang  kelompok.

n = Jumlah tiang

Berdasarkan metode perhitungan dari meyerhof tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai keliling tiang maka akan semakin besar pula nilai tahanan samping pada tiang tersebut. Kemudian jika penampangnya dirubah, maka volume pada tiang akan semakin berkurang sehingga berat volume pada tiang juga semakin berkurang.

Demikianlah bahasan mengenai pengertian pondasi tiang pancang, jenis, dan rumus metode penghitungannya. Semoga dengan adanya bahasan ini dapat memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi setiap pembaca yang sedang mencari literasi mengenai “Pondasi Tiang Pancang”.

5/5 - (1 vote)