Pengertian Bank Sampah, Manfaat, dan 5 Contohnya

Diposting pada

Pengertian Bank Sampah

Sampah pada hekakatnya memiliki sejumlah dampak negatif jika tidak dilakukan penanganan secara tepat. Dimana untuk dampak negatif yang ditimbulkan akibat penanganan sampah yang dilakukan secara tidak tepat antara lain seperti seperti jamur, gangguan kesehatan diare, kolera, tifus, dan sebagainya.

Dampak negatif lainnya yang ditimbulkan antara lain berkurangnya kualitas lingkungan karena terjadi pencemaran, seperti pencemaran air oleh lindi (cairan yang dihasilkan dari pembusukan sampah organik yang masuk ke dalam air tanah), menurunnya nilai estetika, terhambatnya pembangunan Negara, serta terganggunya kenyamanan akibat dari bau busuk yang dihasilkan.

Daftar Isi

Bank Sampah

Memikirkan soal sistem dalam pengolahan sampah adalah hal yang terlihat sangat sepele. Namun, sampah-sampah yang dihasilkan oleh jutaan rumah tangga di sebuah kota akan menumpuk dan membuat volume sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) semakin meluap.

Padahal di sisi lain pengelolaan sampah bukan hanya  tanggung jawab pemerintah kota semata, namun merupakan tanggung jawab bersama.

Karena hal tersebutlah kita memerlukan bank sampah untuk mengelola sampah-sampah yang dihasilkan dengan lebih efektif.

Pengertian Bank Sampah

Bank sampah adalah bagian daripada adanya suatu tempat yang dipergunakan untuk mengumpulkan sampah-sampah dari berbagai tempat dan diolah lebih lanjut. Sehingga pengolahan bank sampah dapat dilakukan dengan memisahkan sampah organik dan anorganik.

Kemudian sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik dapat dipilah lebih lanjut menjadi kelompok-kelompok tertentu seperti plastik, kertas, botol beling, dan logam. Sampah yang telah dipilah dapat didaur ulang dengan dibuat menjadi berbagai kerajinan dari sampah atau diteruskan ke pengepul sampah. Bank sampah biasanya dikelola dengan sistem perbankan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan.

Penyetor yang akan menjadi nasabah bank sampah kebanyakan adalah warga yang berada di sekitar lokasi bank. Nasabah bank sampah juga akan mendapatkan buku tabungan seperti pada saat menabung di bank biasa.

Pengertian Bank Sampah Menurut Para Ahli

Adapun definisi bank sampah menurut para ahli, antara lain;

  1. Narasihan (2008)

Bank sampah adalah bagian daripada adanya konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan. Dimana dalam konsep penerapannya setiap warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.

Sejarah Bank Sampah

Bank sampah dalam sejarahnya berdiri karena keprihatinan masyarakat akan lingkungan sekitar yang semakin lama dipenuhi dengan sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik. Semakin banyak sampah yang ada tentu akan menimbulkan semakin banyak masalah sehingga diperlukan penanganan yang tepat seperti membuat pengolahan sampah menjadi bahan yang lebih berguna.

Selain itu, bank sampah juga dapat mendorong masyarakat agar menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan rapi.  Bank sampah juga digunakan untuk mengubah sampah yang biasanya mencemari lingkungan menjadi sesuatu yang lebih berguna. Misalnya sebagai pupuk atau kerajinan yang memiliki nilai ekonomis.

Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah diharapkan mampu membantu penanganan sampah dengan lebih baik serta meningkatkan ekonomi masyarakat  sekitar. Sebab adanya bank sampah memiliki banyak manfaat bagi manusia dan lingkungan sekitarnya,

Manfaat Bank Sampah

Manfaat adanya bank sampah di masyarakat. Antara lain;

  1. Dapat membantu pengolahan sampah lokal
  2. Menyadarkan masyarakat sekitar akan pentingnya kebersihan
  3. Membuat lingkungan menjadi lebih bersih
  4. Meningkatkan nilai ekonomis barang-barang yang telah dibuang
  5. Meningkatkan ekonomi masyarakat

Contoh Bank Sampah

Contoh adanya sistem pelayanan dalam bank sampah di masyarakat. Antara lain;

  1. Kota Bandung

Kota Bandung sebagai salah satu daerah yang paling maju di Indonesia. Banyak sekali bank sampah yang didirikan baik milik pemerintah maupun swasta. Salah satunya adalah Bank Sampah Bandung yang merupakan lembaga swasta di bawah naungan CV Limas Triguna. Berdasarkan informasi dari banksampahbandung.org, bank ini berdiri sejak Januari 2014 dan mempunyai lokasi pengolahan sampah di Komp. Jaka Purwa RT. 01 RW. 05, Kel. Kujang Sari, Kec. Bandung Kidul.

Bank Sampah Bandung ini sudah mendapatkan rekomendasi pengolahan kebersihan dari PD. Kebersihan Kota Bandung. Bank ini melayani pengangkutan sampah dari berbagai sumber, beberapa pelayanan bank sampah pada umumnya seperti barter sampah, sedekah sampah, dan tabung sampah, serta jasa kebersihan lainnya

Selain Bank Sampah Bandung, di Bandung juga ada banyak bank sampah aktif lainnya. Beberapa diantaranya yaitu Bank Sampah Cisitu Indah di Jalan Cisitu Indah VI No 24, Bank Sampah Induk Hijau Lestari di Jalan Tubagus Ismail XIV No 1, LPTT di Jalan Sadang Tengah No 1-3, Bank Sampah Bersinar di Jalan Terusan Bojongsoang No 174, Bank Sampah Sahdu di daerah Bandung Barat, Pundisampah.com di Jalan Manjahlega No 48, PT BUMN Hijau Lestari 1 di Jalan  RH HasanSaputra Raya No 2, dan Posko Hijau di Gang Famili V Langonsari. Berdasarkan artikel yang termuat dari bplhbandung.com, pengelolaan sampah Bank Sampah Hijau Lestari juga telah mendapatkan penghargaan dari Universitas Kitakyushu Jepang.

Pelayanan yang diberikan oleh bank sampah juga terus diperbaharui agar mengikuti perkembangan masa kini. Menurut artikel dari koran Tempo pada tanggal 24 Desember 2015, saat ini beberapa bank sampah di Bandung dapat melakukan transaksi online dengan Abasa (Aplikasi Bank Sampah).

bank sampah bandung
Aktivitas Bank Sampah di Bandung

Aplikasi tersebut dibuat oleh PT Ussi dan telah disebar pada sepuluh dari seratus cabang bank sampah yang tersebar di Kota Bandung periode Desember 2015. Kegunaan dari aplikasi ini adalah untuk mencatat transaksi dan administrasi sampah nasabah agar berjalan dengan rapi, serta dapat digunakan untuk beragam pembayaran

Imbalan yang diberikan oleh bank sampah kepada para nasabah bank sampah tidak hanya berupa uang.

  1. Bank Sampah Gamal Albinsaid

Ada juga bank yang memberi imbalan berupa biaya pengobatan, biaya pendidikan pada beberapa sekolah, ataupun sembako seperti sabun, minyak, gula, dan beras. Gamal Albinsaid adalah seorang dokter yang menggagaskan asuransi kesehatan yang dapat dibayar dengan sampah.

Menurut idntimes.com, asuransi ini diinspirasi oleh kisah nyata seorang anak yang bernama Khaerunissa yang tidak bisa berobat dan menghembuskan nafas terakhirnya di gerobak sampah ayahnya pada 5 Juni 2015 di Jakarta

Asuransi kesehatan yang digagas oleh Gamal ini akan membantu masyarakat mendapatkan layanan kesehatan pada klinik tertentu dengan bayaran sampah. Setiap bulan masyarakat harus menyetorkan sampah berupa kardus, botol plastik, dan sampah lainnya senilai sepuluh ribu rupiah untuk premi asuransi tersebut.

bank sampah untuk asuransi kesehatan
Gamal Albinsaid Pegelola Sampah Untuk Asuransi Kesehatan

Layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat yaitu layanan kesehatan dasar seperti cek gula darah dan cek kolesterol. Saat ini, sudah ada lima klinik di Malang yang menerima asuransi tersebut.

  1. Sleman, Yogyakarta

Ada berbagai jenis bank sampah yang telah berdiri. Selain dengan menabung, ada juga bank sampah yang menerapkan sistem sedekah seperti bank sampah di Sukunan, sebuah desa kesil di Sleman, Yogyakarta. Masyarakat bersama-sama mengumpulkan dan bersedekah dengan sampah rumah tangga mereka. Sekitar 230 dari 300 rumah tangga ikut terlibat dalam program tersebut di Desa Sukunan

Perusahaan besar seperti Unilever bahkan menjadikan bank sampah sebagai salah satu program CSR mereka. Menurut website Indonesia CSR Society, sejak program ini diluncurkan tahun 2008 di Surabaya, pertumbuhan komunitas bank sampah terus meningkat. Apalagi setelah diperkaya dengan Key Performance Indicators (KPIs) sebagai alat ukur kinerjanya, dan dilengkapi Buku Panduan Sistem Bank Sampah. Pada tahun 2013, program ini berhasil mengolah 1237,12 ton sampah.

Dari penjualan sampah sebanyak itu terkumpul sekitar Rp 1 milyar, yang bisa dinikmati oleh lebih dari 36.479 nasabah bank sampah dan berdampak langsung pada sekitar 182.395 orang penerima manfaatnya. Kegiatan ini mampu mengurangi 80% sampah di masing-masing kawasan, dan bahkan mampu mengurangi potensi munculnya gangguan kesehatan

  1. Kota Pekanbaru

Bank sampah sudah dapat ditemukan di berbagai daerah. Di Kota Pekanbaru, ada 11 cabang bank sampah yang tersebar di setiap kecamatan dan akan terus dikembangkan. Di Makassar, saat ini sudah ada 200 unit cabang bank sampah dan akan ditambah hingga mencapai 330 unit di tahun 2016 ini dengan target menanggulangi 92% sampah yang ada.

  1. Kota Balikpapan

Di Kota Balikpapan, Sobirin, seorang mantan anggota DPRD, juga mendirikan sebuah bank sampah di Kelurahan Gunung Samarinda pada tahun 2010 dengan bantuan tiga orang relawan yang menangani operasional harian dan relawan lainnya di 29 titik pengumpulan sampah. Bank sampah juga dapat ditemukan di negara lain selain Indonesia.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa sampah biasanya dikelola dengan konsep buang begitu saja (open dumping), buang bakar (dengan incenerator atau dibakar begitu saja), gali tutup (sanitary land fill). Teknologi Incinerator yang tidak ramah lingkungan, PLTSa  yang mahal biaya produksinya merupakan dua solusi instan yang sering menjadi program unggulan pemerintah daerah di kota besar.

Keberadaan PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) yang “hanya” memindahkan letak  sampah dari pandangan saja tidak akan dapat menyelesaikan masalah. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menjelaskan tentang prinsip pengelolaan sampah adalah reduce, reuse, dan recycle yang artinya adalah mengurangi, menggunakan kembali, dan mengolah. Mengurangi sampah rumah tangga dari regional terkecil merupakan solusi yang ramah lingkungan dan menguntungkan banyak pihak.

Oleh karena itulah, setiap masyarakat sekitar akan mendapatkan keuntungan karena masyarakat akan mendapatkan imbalan yang umumnya berupa uang dan dikumpulkan dalam rekening yang dimiliki saat menyetor sampah. Masyarakat juga dapat sewaktu-waktu menarik uang dari tabungannya jika sudah terkumpul banyak.

Selanjutnya, agar lebih jelas mengenal dengan istilah bank sampah, uraian ini akan memberikan sitem pengeloaan atau pelayanan bank sampah diberbagai daerah.

Demikianlah pembahasan mengenai Bank Sampah dan pelayanan Bank Sampah di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Semoga dengan adanya artikel Bank Sampah ini dapat memberikan pemahaman atas berbagai pertanyaan yang muncul tentang “Apa Sih Bank Sampah?”.

Rate this post