“Sekolah Alam” Pengertian dan Kurikulumnya

Diposting pada

sekolah alam

Sekolah Alam pada hekekatnya ialah suatu bentuk mengenai konsep pendidikan, konsep sekolah alam ini didasari oleh Lendo Novo. Lendo Novo menaruh keprihatinannya mengenai biaya pendidikan yang semakin tidak terjangkau oleh masyarakat pada umumnya. Ide membangun sekolah alam ini didasari agar pendidikan dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat.

Sebagai penjelasan lebih lanjut dalam artikel ini akan menguraikan tentang pengertian sekolah alam, sejarah, dan kurikulum yang ada di sekolah alam. Berikut berbegai penjelasan mengenai “Sekolah Alam”.

Daftar Isi

Pengertian Sekolah Alam

Sekolah alam adalah suatu bentuk pendidikan alternative mengenai sistem sekolah dengan konsep pendidikan berbasis alam semesta. Mencermati sekolah alam adalah melihat sekolah yang unik. Lingkungan ini umumnya sungguh terasa natural dengan bangunan sekolah yang hanya berupa rumah panggung yang biasa disebut sebagai saung yang dikelilingi oleh berbagai kebun buah, sayur, bunga bahkan areal peternakan. Bukan suasana gedung bertingkat dan megah sebagai ruang kelas. Sejak dini anak-anak dikenalkan dengan lingkungan kehidupan nyata.

Sedangkan pengertian sekolah alam menurut para ahli, salah satunya komunitas sekolah alam (2005) mendefinisikan bahwa sekolah alam adalah sekolah dengan konsep pendidikan berbasis alam semesta yang menggunakan sumber daya alam di lingkungan sekitar sekolah.

Proses belajar pada sekolah alam berlangsung dengan menyenakan di alam terbuka. Tanpa tekanan dan jauh dari kebosanan sehingga peserta didik akan merasa nyaman. Hal ini disesuaikan dengan masa perkembangan peserta didik yang mana mereka bukanlah mahluk ‘instan’. Mereka mengalami perkembangan dari waktu ke waktu baik dari segi fisik, psikis, sosial maupun spiritual.

Kurikulum Sekolah Alam

Kurikulum yang digunakan atau diterapkan dalam sekolah alam merupakan kurikulum Diknas yang diintegrasikan dengan kurikulum sekolah alam; dimana dalam kurikulum tersebut menyengkut hal-hal sebagai berikut;

  1. Kurikulum Dasar Mendirikan Sekolah Alam

Untuk mendirikan sekolah alam terdapat kurikulum dasar sebagai berikut:

  1. Penciptaan ahlak yang baik (karakter)
  2. Penguasaan ilmu pengetahuan
  3. Penciptaan pemahaman kepemimpinan yang memadai

Dalam menerapkan kurikulum sekolah alam dan dirancang menyenangkan. Metodologi pembelajaran yang diterapkan dalam sekolah alam cenderung mengarah pada pencapaian logika berpikir dan inovasi yang baik dalam bentuk praktik nyata. Artinya 40% adalah teori dan 60% adalah praktik (Santoso. 2010).

Sekolah alam selain memiliki kurikulum juga diwarnai dengan kegiatan beragam antara lain. Outbond, berkebun, outing, market day, dan open house.

  1. Suasana Sekola Alam

Anak-anak yang ada pada sekolah Alam dibebaskan untuk tidak berseragam, justru mengenakan pakaian bermain lengkap dengan sepatu boot-nya yang membuat mereka bebas untuk bereksplorasi dengan lingkungannya.

Keberagaman dipandang sebagai sesuatu yang unik di Sekolah Alam, dan keseragaman tidak dipandang dari apa yang dikenakan, tapi pada akhlak, perilaku dan sikap serta semangat belajar dan rasa ingin tau mereka. Secara ideal, dasar konsep tersebut berangkat dari nilai-nilai al Qur’an dan sunnah, yang menyatakan bahwa hakikat penciptaan manusia adalah untuk menjadi kholifah di muka bumi. Dengan begitu, para penggagas Sekolah Alam yakin bahwa hakikat tujuan pendidikan adalah membantu anak didik tumbuh menjadi manusia yang berkarakter.

Menjadi menusia yang tidak saja mampu memanfaatkan apa yang tersedia di alam, tetapi juga mampu mencintai dan memelihara lingkungannya. Pengetahuan bukanlah barang yang harus kita miliki. Pengetahuan adalah sebuah fungsi yang harus dipenuhi.

Sejak dini, anak-anak Sekolah Alam diperkenalkan dengan berbagai kegiatan yang aneh untuk takaran anak seusia mereka di sekolah lain. Mereka telah biasa melakukan bisnis dengan kegiatan “market day” yaitu siswa diajarkan usaha jual-beli dari dan untuk mereka.

  1. Kegiatan Sekolah Alam

Ada berbegai kegiatan pada sekolah alam, salah satunya ialah adanya acara “Open House” yang merupakan kegiatan tahunan, dimana setiap siswa mendapat peran untuk menjadi tuan rumah bagi tamu undangan yang hadir untuk melihat kemajuan Sekolah Alam. Kegiatan OTFA (out tracking fun Adventure) bisa diartiken sebagai suatu bentuk kegiatan di luar sekolah favorit, akan tetapi kegiatan ini tidak sekedar darmawisata ataupun sekedar rekreasi.

Dua kegiatan pada sekolah alam ini mengenalkan dan mendekatkan siswa pada proses dan bukan pada hasil. Semua proses pembelajaran yang berlangsung di Sekolah Alam dalam suasana fun learning. Belajar di alam terbuka, secara naluriah akan menimbulkan suasana tersebut, tanpa tekanan dan jauh dari kebosanan.

  1. Metode Pembelajaran Sekolah Alam

Metode pembelajaran yang digunakan untuk mendukung suasana sekolah alam tersebut pada umumnya, yaitu metode “spider Web” (Tematik), dimana suatu tema diintegrasikan dalam semua mata  pelajaran.

Dengan demikian, pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran bersifat integratif, komprehensif dan aplikatif, sekaligus juga lebih “membumi”. Alasan hal ini diungkapkan kerana suatu bentuk kemampuan yang paling mendasar dan berusaha untuk ditumbuhkan pada setiap anak-anak yang ada di Sekolah Alam adalah kemampuan membangun jiwa keingintauannya dalam melakukan berbegai observasi atau membuat hipotesis, dan juga berpikir ilmiah.

Dengan metode “spider web”, mereka belajar tidak hanya dengan mendengar penjelasan guru, tetapi juga dengan melihat, menyentuh, merasakan dan mengikuti keseluruhan proses dari setiap pembelajaran.

Manfaat Sekolah Alam dalam Meningkatkan Karekter

Sekolah Alam berusaha membangun kemampuan-kemampuan dasar anak yang membuatnya proaktif dan adaptif terhadap perubahan-perubahan lingkungan. Kemampuan berpikir logis misalnya. Seorang anak yang mampu berpikir logis, lebih penting daripada sekedar mendapat nilai tinggi dalam matematika. Sebab kemampuan itu yang memberikann kekuatan “mencerna” masalah-masalah hidupnya.

Begitu juga latihan outbond, yang melatih keberanian, kesabaran, keuletan, kerjasama tim dan kepemimpinan. Latihan ini membangun struktur mentalitas mereka secara kuat yang membuat mereka tahan terhadap goncangan-goncangan hidup.

Semua stake holder mempunyai peran dan arti yang besar dalam proses pendidikan. Pendidikan harus  menjadi suatu bentuk tanggung jawab bersama, selain itu pendidikan harus terbuka untuk sesame manusia, karena manusia punya kewajiban dan kesepatan sejak dilahirkan secara “Sama”

Tidak ada diskriminasi dan kapitallisme dalam penyelengaraan pendidikan. Untuk memberi peluang bagi yang kurang mampu secara finansial, diterapkan sistem subsidi yang proporsional. Tidak ada tes IQ sebagai syarat masuk sekolah di Sekolah Alam.

Kecerdasan seorang anak bukan hanya dilihat dari penguasaan ilmu eksakta dan sosial belaka, melainkan harus dilihat sebagai kesatuan yang utuh. Para calon siswa justru diberi kesempatan untuk mencoba (sit-in) belajar di Sekolah Alam sebelum memutuskan dan diputuskan bisa sekolah di Sekolah Alam. Rapor murid-murid Sekolah Alam berisi semua aspek perkembangan si anak yang disajikan apa adanya, lengkap dengan tabel-tabel dan grafiknya.

Sekolah alam ini menghapus sistem rangking yang hanya akan membentuk kasta baru berdasarkan kecerdasan, tetapi memandang potensi semua siswa sama dan mengabaikan keunikan dan difrensiasi individual pada bakat, minat dan intelegensinya.

Demikianlah pembehasan mengenai “Sekolah Alam” Pengertian dan Kurikulumnya semoga dengan adanya pembahasan terhadap artikel ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca yang sedang mencari refrensi tentang “Sekolah Alam”.

3.3/5 - (12 votes)