Penyerapan Obat Pada Kulit Manusia dan Penjelasannnya

Diposting pada

Pada hakekatnya untuk penyerapan zat atau obat melalui kulit manusia tergantung pada sejumlah faktor, yaitu konsentrasi zat, berat molekul zat, lamanya kontak zat dengan kulit, kelarutan zat, dan kondisi fisik kulit dan bagian tubuh yang terkena zat.

Daftar Isi

Penyerapan Obat Pada Kulit Manusia

Pada prinsipnya sendiri, ada empat jalur penetrasi yang berbeda yang tersedia untuk senyawa-senyawa yang diterapkan secara topikal. Di satu sisi, penetrasi dapat terjadi secara interselular sepanjang lapisan lipid atau intraseluler.

Selain itu, penetrasi dapat dilakukan melalui kelenjar keringat serta melalui folikel rambut. Stratum korneum adalah lapisan terluar dari epidermis dan lapisan pembatas laju penyerapan zat.

Disisi lainnya, stratum korneum terdiri dari kolesterol lipofilik, ester kolesterol dan seramid. Karenanya, zat yang larut dalam lipid membuat zat tersebut dapat melewati lapisan dan menjangkau peredaran darah lebih cepat (Morganti dkk., 2001).

Struktur Penampang Kulit Menurut Rozman dan Klaassen (1996)

penyerapan obat pada kulit manusia
Penyerapan Obat Pada Kulit Manusia

Zat yang melukai stratum korneum, seperti asam kuat, akan diserap lebih cepat dari bahan kimia yang tidak melukai stratum korneum (Rozman dan Klaassen, 1996). Kerusakan kulit akibat luka bakar, lecet, luka dan penyakit kulit juga meningkatkan penyerapan kulit terhadap zat. Karenanya, populasi manusia yang mengalami kerusakan kulit mungkin lebih rentan terhadap efek samping dari zat yang diserap melalui kulit.

Pelarut tertentu seperti dimetil sulfoksida (DMSO) berperan sebagai pembawa dan sering digunakan untuk mengangkut obat melalui kulit. DMSO meningkatkan permeabilitas stratum korneum. Surfaktan seperti sodium lauryl sulfat juga meningkatkan penetrasi zat yang larut dalam air pada kulit, mungkin dengan meningkatkan permeabilitas kulit terhadap air (Baggot, 1988).

Aplikasi dermal dari obat atau bahan kimia memungkinkan pengobatan untuk dilokalisasi, tidak seperti menelan atau injeksi. Beberapa obat tampaknya lebih efektif (atau lebih efisien) menggunakan rute pemberian obat melalui kulit. Bentuk sediaan Dermal meliputi obat gosok, lotion, salep, krim, bubuk, aerosol, dan patch transdermal (Davis, 1988).

Demikianlah penjelasan mengenai proses penyerapan obat yang ada pada kulit manusia. Semoga dengan adanya hal ini dapat memberikan wawasan dan juga pengetahuan kepada setiap pembaca yang sedang mencari refrensi mengenai “Penyerapan Obat”.

5/5 - (1 vote)