Klasifikasi Tanaman Bambu dan Manfaatnya

Diposting pada
Klasifikasi Tanaman Bambu
Klasifikasi Tanaman Bambu

Tanaman Bambu lazim ditemukan di negara Asia, khususnya Asia Timur, Asia Selatan, terlebih lagi wilayah dan perwilayahan Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri pohon bambu dapat dikatakan menjadi tanaman yang mudah dijumpai di seluruh kepulauan Nusantara.

Adapun disisi lainnya, tanaman bambu ini sangat mudah beradaptasi di ketingggian manapun dengan komposisi tanah yang beragam.

Daftar Isi

Tanaman Bambu

Diakui ataupun tidak, tanaman bambu mudah berkembang di area yang kaya dengan air.  Oleh karena demikian maka suatu kewajaran jikalau ada yang mengatakan bahwa tanaman bambu dapat tumbuh di dataran rendah juga bisa tumbuh di dataran tingg, yakni diantara 100 sampai dengan 2200 m di atas permukaan air laut.

Pengertian Bambu Menurut Para Ahli

Adapun definisi bambu menurut para ahli, antara lain;

  1. Wikipedia, Bambu adalah suatu jenis tanaman rumputan yang memiliki rongga dan ruas di daerah batangnya
  2. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Dalam KBBI kata bamboo adalah suatu tumbuhan berumpun, beruas, berakar, keras, dan memiliki ketinggian antara 10 sampai dengan 20 M.

Klasifikasi Tanaman Bambu

Klasifikasi ilmiah yang ada dalam tanaman bambu antara lain;

Kingdom Plantae
Sub kingdom Viridiplantae
Infra kingdom Streptophyta
Super divisi Embryophyta
Divisi Tracheophyta
Sub divisi Spermatophyta
Kelas Magnoliopsida
Super ordo Lilianae
Ordo Poales
Familia Poaceae
Genus Bambusa Schreb
Spesies Bambusa vulgaris Schrad. ex J.C. Wendl

Manfaat Tanaman Bambu

Salah satu keuntungan yang menjadi manfaat tanaman bambu adalah

  1. Batang dan Tunas Mudanya

Bagian batang dan tunas muda dalam tanaman bambu bisa dipergunakan untuk pembuatan anyaman adapaun tunas mudanya sendiri biasanya bisa juga di fungsikan sebagai bagian daripada sayuran. Meskipun demikian, keuntungan tersebut juga memberi masalah lingkungan, yakni dengan rontokan daun yang menjadi limbah dan mengganggu. Jika daun ini dalam jumlah yang besar masuk ke dalam wilayah perairan atau tanah.

Sebagaimana diketahui bahwa bambu dalam batang daun dan tunasnya mengandung sejumlah zat kimia. Bambu banyak mengandung silika, dengan konsentrasi silika yang cukup tinggi  pada daunnya Suhardiman, (2011).  Mengatakan bahwa dalam peniltiannya bambu memiliki kadar selulosa berkisar 42,4% hingga 53,6% kadar lignin berkisar antara 19,8% sampai 26,6%, kadar pentosan 1,24% – 3,77%, kadar abu 1,24% – 3,77%, kadar silika 0,10% – 1,28%, kadar ekstraktif 0,9% – 6,9% dan bambu mengandung holoselulosa (selulosa dan hemiselulosa) berkisar antara 73,32% – 83,80%.

  1. Mengandung Silika

Dinyatakan sebelumnya bahwa daun bambu banyak mengandung silika,  yang merupakan bahan dasar berbagai material dan keramik. Silika dalam jumlah besar jika masuk dalam tanah, udara, dan perairan tentu akan mengganggu keseimbangan ekologi.

Diketahui salah satu penyakit penyakit silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silika bebas ini banyak terdapat di pabrik pegolahan besi dan keramik.

Jika daun bambu banyak mengandung silika, tentu silika yang mengendap di tanah dan terserap oleh perairan  juga akan bedampak buruk. Mengingat pentingnya peran pelestarian dan pengelolaan daun bambu itulah maka upaya yang nyata untuk mengurangi limbah daun bambu, mutlak diperlukan.

Demikianlah penejabaran mengenai klasifikasi yang ada dalam tanaman bambu dan manfaatnya. Semoga dengan adanya pembahasan ini dapat bermanfaat bagi seganap pembaca yang sedang mencari refrensinya.

Rate this post