4 Contoh Pendahuluan Karya Tulis Ilmiah dan Struktur Kepenulisannya

Diposting pada

Pendahuluan Karya Tulis Ilmiah

Pendahulan dalam membuat karya tulis memanglah sangat penting, sebab pendahulun ini berisi jawaban tentang “Apa masalah yang ingin kita pecahkan?” pertanyaan tersebut tentu saja bukan hanya menunjukan landasan teori yang kuat akan tetapi membutuhkan alasan yang argumenatatif sehingga pendahulan karya tulis ilmiah bisa terlihat menarik.

Ada beberapa unsur yang harus dipenuhi dalam membuat pendahuluan karya tulis ilmiah, tapi sebelum mengulas unsur apasaja yang terdapat dalam pendahuluan karya tulis ilmiah kita persamakan persepsi dulu, apa pengertian pendahuluan karya tulis ilmiah.

Daftar Isi

Pendahuluan Karya Tulis Ilmiah

Pendahuluan karya tulis ilmiah bisa diartikan sebagai suatu bagian awal kepenulisan karya tulis yang biasanya di dalamnya terdiri dari pentingnya permasalah diangkat, teori, dan gagasan atau ide penelitian dengan panjang tulisan sekitar 2 sampai tiga halaman.

Contoh Pendahuluan Karya Tulis Ilmiah

Adapun untuk contoh sistematika kepenulisan dalam karya tulis ilmiah dalam BAB 1 yang terdiri dari pendahuluan, tujuan, dan manfaat. Misalnya saja;

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang (Bagian 1)

Program keluarga berencana merupakan pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi kesehatan. Sehingga peningkatan dan perluasan pelayanan dalam program keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka pertumbuhan penduduk yang sedemikian tinggi, penurunan kesakitan dan bahkan kematian ibu sebagi akibat daripada jenjang kehamilan yang tidak dapat dibenarkan.

Kuniasari Dewi (2006) mengatakan bahwa mendapatkan informasi dan akses terhadap metode-metode keluarga berencana yang aman, efektif, terjangkau dan dapat diterima menjadi hak atas kesehatan reproduksi bagi setiap orang. Sehingga pelayanan dan perluasan dalam program keluarga berencana menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk ikut memfasilitasi dan mengoptimalkan segala program tersebut. Akan tetapi yang saat ini terjadi masih sangat rendah fasilitas kesehatan terutama diberbagai wiayah perdesaan yang tertinggal, sehingga sangat banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat dipahami sehubungan dengan kebijakan nasional.

Fakor-fakor kegagalan dalam proses penggunaan alat kontrasepsi tersebut pada ahirnya akan mengancam tingginya pertumbuhan penduduk, kesehatan ibu hamil dan kematian bayi utama terjadi diwilayah-wilayah yang termarginalisasikan-perdesaan yang memang salalu tertinggal dari kemajuan jaman.

Kesenjangan-kesenjangan antara kota dan desa seperti sekarang, memang dapat menjadi penyebab kegagalan keluarga berencana sehingga proses kesehatan dan pertumbuhan penduduk kacau yang menjadi nacaman dalam pemenuhan target MDGs 2015 (Depdiknas, 2009).

Fakta kurang berhasilnya program keluarga berencana tersebut terlihat dari salah satu wilayah yang patut untuk ditelaah yaitu Provinsi Lampung, sebab provinsi Lampung bukan hanya menjadi provinsi pertama dalam penerapan program transmigrasi pada Tahun 1965 namun juga menjadi provinsi dengan penduduk besar (Tim PUSSbik; 2002).

Apabila hal ini tidak diberikan tindakan lebih pada pedesaan maka ahirnya memicu masyarakat untuk berbondong-bondong berpidah diperkotaan mencari kehidupan atau pelayanan kesehatan yang lebih baik, hal ini tentu menjadi masalah sosial tersendiri.

Oleh karena demikian kebijakan pemerintah daerah mengenai kesehatan bagi keluarga berencana  harus di opimalisasikan dengan motors clinik kontrasepsi sebagai usaha untuk memenuhi hak dasar setiap individu/semua warga negara termasuk untuk masyarakat perdesaan dalam mendapat pelayanan kesehatan yang layak. Pada intinya kebijakan dengan mengeluarkan motors clinik kontrasepsi dapat meningkatkan kesehatan dan pengguna alat kontrasepsi di pedesaan agar tetep sehat, produktif, dan mengurangi resiko kematian yang besar.

Rumusan Masalah (Bagian 2)

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu ;

  1. Bagaiamana kondisi pengguna alat kontrasepsi dipedesaan Tulang Bawang pada saat ini sehingga diperukan kebijakan motors clinik kontrasepsi?
  2. Bagaimana implemenatsi motors clinik kontrasepsi sehingga pengaruh positif terhadap peningkatatan kesehatan dan penggunaan alat kontrasepsi?
  3. Apa kelebihan motors clinik kontrasepsi didalam mengatasi renahnya kesehatan dan ledakan jumlah penduduk dipedesaan sehingga dapat memberikan peran maksimal dalam peningkatan kualitas dan kapasitas generasi yang akan datang?

Tujuan Dan Manfaat Penelitian (bagian 3)

Tujuan

  1. Gagasan ini dapat dijadikan bahan acuan atau wacana dalam mengatasi rendahnya pengguna alat kontrasepsi di pedesaan Tulang Bawang sehingga dapat dengan cepat mewujudkan pembangunan  kesehatan serta mendukung targel Millenium Development Goals (MDGs)
  2. Gagasan ini dapat dijadikan solusi cemerang untuk mengatasi problema tentang rendahnya kesehatan dan pengguna alat kontrasepsi di pedesaan yang secara tidak 1angsung dapat mengangkat derajat dan martabat manusia.
  3. Pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah Tulang Bawang melalui karya tulis remaja ini bisa memberikan konribusi terbaiknya dalam meminimalisirkan ledakan jumlah penduduk dengan peningkatan pengguna alat kontrasepsi sehingga masyarakat dapat mengatahui dalam menjaga kesehatan reproduksinya.

Manfaat

  1. Pemerintah khususnya berbagai pemerintah daerah, menambah inovasi terhadap upaya mewujudkan kesehatan masyarakat serta peningkatan pengguna alat kontrasepsi diperdesaan yang sehingga secara bersamaan akan meminimaisir ledakan jumah penduduk.
  2. Masyarakat perdesaan, memberikan pengetahuan lebih tentang penggunaan alat kontrasepsi sehingga bisa berkonsultasi dan memilah-milih alat kontrasepsi yang digunakan sehingga akan menimbuakan respek baik terhadap upaya pemerintah menekan tingginya jumlah penduduk.
  3. Dengan adanya kebijakan motors clinik kontrasepsi keberadaan pemerintah akan lebih terasa bagi masyarakat yang berada di daerah tertinggal, sehingga akan dengan mudah pemerintah mensosialiasasikan program-programnya dalam pembangunan daerah.

Struktur Kepenulisan Pendahuluan Karya Tulis Ilmiah

Ada beberapa bagian dari karya ilmiah yang harus diselesaikan, bagian tersebut antara lain:

  1. Latar Belakang
  2. Rumusan Masalah
  3. Tujuan dan Manfaat penelitian

Demikilah tadi untuk artikel contoh dan cara membuat bagian pandahuluan karya tulis ilmiah, semoga dengan adanya contoh bisa menambah pengetahuan atau minimlanya bisa menambah wawasan bagi segenap pembaca.

4.7/5 - (24 votes)

1 komentar

  1. saya setuju dengan artikel ini.. sekedar untuk melengkapi, penjelasan dari latar belakang masalah yang akan diangkat harus lebih jelas dan ada trik untuk mengangkatnya.

    Terima kasih

Komentar ditutup.