Pendidikan diakui ataupun tidak, hakikatnya sampai saat ini menjadi salah satu sarana utama yang berpengaruh besar dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu amatlah pantas jikalau pendidikan memiliki beberapa makna, tergantung pada paradigma, sudut pandang, metodologi, maupun segi keilmuan yang digunakan.
Daftar Isi
Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli
Adapun definisi pendidikan menurut para ahli, antara lain;
-
Sudirman N
Dalam definisinya pendidikan diartikan sebagai suatu usaha yang dijalankan oleh setiap masyarakat baik secara berkelompok ataupun individu sehingga mampu membuat kedewasaan.
-
Ki Hadjar Dewantara
Sebagai Bapak Pendidikan di Indonesia, beliau mengungkapkan bahwa pendidikan adalah daya bentuk upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani seoarang anak agar selaras dengan alam dan masyarakat yang ada di Lingkungannnua.
-
Doni Koesoema A.
Menjelaskan bahwa pendidikan ialah bentuk proses internalisasi suatu budaya ke dalam diri seseoarang agar lebih bermartabat.
-
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Dalam Undang-undang atau UU ini Sistem Pendidikan Nasional yang tepatnya berada di dalam Pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha yang dilaukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Secara garis besar dari pengertian pendidikan menurut para ahli di atas dapatlah dikatakan bahwa pendidikan bukan hanya menjadi proses yang memanusiakan manusia, akan tetapi juga merupakan usaha yang dapat membantu manusia dalam mengembangkan potensinya untuk mencapai suatu kesuksesan.
Dengan demikian pula, pendidikan dapat menjadi sarana dalam meningkatkan kualitas tiap-tiap individu dalam mengembangkan dan mengelola seluruh potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu sampai saat berbagai inovasi pendidikan ditorehkan untuk mengoptimalkan fungsi pendidikan sebagai pengembang kualitas sumber daya manusia.
Adapun untuk inovasi pendidikan yang diterapkan di Indonesia salah satunya adalah Kebijakan Kurikulum 2013. Kurikulum yang merupakan perbaikan dari KTSP ini mulai diimplementasikan pada bulan Juli, tahun pelajaran 2014/2015 lalu. Beberapa perubahan penting yang tercakup, baik dari sisi substansi, implementasi, hingga implementasi dari Kurikulum 2013 ini lebih mengedepankan keaktifan siswa untuk memperoleh pengetahuan sendiri melalui pendekatan keilmiahan yang akhirnya akan mampu membangkitkan potensi-potensi yang dimiliki siswa sehingga fungsi pendidikan yang tertuang dalam definisi pendidikan di Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dapat terwujud.
Untuk mendukung tercapainya pelaksanaan kurikulum ini membutuhkan banyak aspek yang harus dipersiapkan secara matang, seperti anggaran, perangkat kurikulum, kesiapan guru, dan hal lainnya. Akan tetapi, dari semua hal itu, masalah utama yang menghambat kesuksesan penerapan kebijakan ini adalah kesiapan guru.
Kurikulum 2013 membawa perubahan mendasar bagi peran guru terhadap proses pembelajaran. Guru dituntut berperan secara aktif sebagai motivator dan fasilitator, sedangkan siswa berperan sebagai pusat belajar. Hal ini menjadi kendala tersendiri bagi guru karena tidak semua dari mereka memiliki kompetensi dalam ranah tersebut.
Bukan persoalan yang mudah untuk membentuk guru-guru ideal sesuai harapan Kurikulum 2013 dalam waktu singkat. Hambatannya berakar pada sulitnya mengubah mindset guru yang semula hanya bertugas untuk mengajar namun kini harus mampu mengarahkan siswa untuk aktif, produktif, kreatif, dan berpikir kritis.
Oleh karena itu, pelatihan guru menjadi kegiatan yang perlu dilakukan guna menunjang kesiapan guru dalam menjalankan Kebijakan Kurikulum 2013. Berdasarkan hasil evaluasi Kementerian dan Kebudayaan, masih banyak guru yang telah diberikan pelatihan namun masih belum bisa memahami cara untuk mengimplementasikan kurikulum tersebut dengan baik. Penyebabnya adalah waktu pelatihan yang terlalu singkat dan metode pelatihan yang lebih banyak ceramah, teori, dan kompetensi instruktur itu sendiri.
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian pendidikan menurut para ahli, semoga dengan adanya pembahasan ini dapat memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi seganap pembaca yang sedang mencari literai tentang makna, arti, atau engertian tentang pendidikan.