Isu mengenai adanya kasus terkait dengan kelangkaan air bersih di Indonesia menjadi permasalahan serius akhir-akhir ini. Bahkan telah diperkirakan sekitar 321 juta jiwa penduduk Indonesia akan mengalami kelangkaan air bersih pada tahun 2025.
Alasannya tak lain, karena fakor pertumbuhan penduduk yang tidak sebanding dengan ketersediaan air dan perilaku masyarakat yang boros air menjadi penyebab utamanya.Prihal ini banyak contoh kasus yang terjadi di berbagai wilayah dan perwilayahan.
Daftar Isi
Krisis Air (Kelangkaan Air Bersih)
Krisis air atau yang dikenal dengan kelangkaan air bersih pada dasarnya ialah suatu keadaan mengenai minimnya jumlah air yang tersedia di dalam memenuhi segala bentuk kebutuhan masyarakat. Bahkan pada faktanya kelangkaan air ini dialami oleh semua wilayah di dunia.
Ter kecuali ialah benua Antartika ang notambene memiliki ketersediaan air yang mencungkupi. Adapun istilah lain yang dikenal dalam krisis air atau kelangkaan air bersih ini disebuat dengan stres air atau defistit air.
Pengertian Krisis Air Menurut Para Ahli
Adapun definisi krisis air menurut para ahli, antara lain;
- Irman (2013)
Kelangkaan air adalah uraian tentang penjelasan terkait dengan minimnya jumlah air yang tersedia untuk memenuhi beragam kebutuhan di suatu wilayah. Sehingga prihal ini menjadi penyebab adanya wilayah yang tidak bisa berkembang dengan baik.
Contoh Kelangkaan Air Bersih
Adapun contoh adanya kasus terkait dengan kelangkaan air bersih di Indonesia. Antara lain;
-
Pulau Jawa
Menurut beberapa sumber buku, dalam catatan yang otentik sebenarnya sejak tahun 2000, telah terjadi kelangkaan air bersih di beberapa kawasan di Indonesia. Data memperlihatkan bahwa Pulau Jawa telah mengalami defisit air sebesar 2,809 miliar m3, Sulawesi 9,232 miliar m3, Bali 7,531 miliar m3 dan NTT 1,343 miliar m3.
Selain data di atas, ada juga fakta lain mengenai kelangkaan air bersih yang mulai melanda daerah-daerah di Indonesia. Seperti berita yang diterbitkan Jawa Pos pada 18 September 2014, kekeringan melanda sejumlah daerah di Madura.
Sebanyak 262 desa mengalami krisis air bersih. Desa yang mengalami kekeringan tersebut tersebar di tiga kabupaten. Perinciannya, 115 desa di Pamekasan, 58 desa di Sampang, dan 89 desa di Bangkalan. Selain faktor alam, krisis air bersih ini juga dipicu oleh belum terjangkaunya instalasi PDAM ke daerah-daerah yang sering mengalami krisis air bersih, seperti di kawasan pesisir pantai.
Sebagai contoh, berdasarkan laporan PDAM tahun 2005 menunjukkan bahwa saat ini tingkat pelayanan air bersih di Kota Surabaya baru mencapai 67%. Penduduk di sekitar Pantai Kenjeran Surabaya, merupakan penduduk yang tidak terlayani oleh PDAM Kota Surabaya.
Kenjeran dengan luas wilayah 14,42 km dan jumlah penduduk 102.562 hanya 60% saja penduduknya yang menggunakan air PDAM. Sedangkan, 40% penduduk sisanya menggunakan air tanah (sumur). Akan tetapi air sumur yang tersedia pada wilayah tersebut berwarna kuning, keruh dan payau.
Demikianalah pembehasan mengenai pengertian kelangkaan air bersih menurut para ahli dan contohnya di berbagai wilayah. Semoga dengan adanya bahasan ini dapat memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca.