Etnosentrisme menjadi salah satu istilah yang wajib diketahui bagi seseorang yang megambil disimpilin ilmu sosial. etnosentrisme merupakan salah satu bentuk sikap yang melakat dari mansisa sejak lahir. Oleh sebab itulah pembentukan etnosentrisme ini sama dengan pembentukan sikap primordialisme.
Bahkan diberbagai banyak kalangan setiap kali membahas tentang primordialisme tak lepas dengan etnosentrisme. Meskipun begitu, tak jarang diantara kita kurang memahami apa arti dari etnosentrisme?. Berikut sebagai penejasalan lebih lanjut akan mengemukaan pengertian etnosentrisme.
Daftar Isi
Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah suatu bentuk kecenderungan yang dilakukan seseorang untuk memandang norma dan nilai kelompok budayanya sebagai yang terbaik. Sehingga segala norma dan nilai digunakan sebagai standar untuk mengukur bertindak terhadap kebudayaan yang lain.
Pengertian Etnosentrisme Menurut Para Ahli
Adapun definisi etnosentrisme menurut para ahli. Antara lain;
-
Sumner (dalam Lubis, 1999)
Memberikan arti etnosentrisme sebagai kecenderungan manusia yang mengikuti naluri biologinya untuk mementingkan diri sendiri, lebih unggul dari orang lain, dan menjadi seorang individualistik. Hal tersebut tentu saja akan menghasilkan hubungan yang bersifat antagonistik (pertentangan) dengan kebudayaan lain, akibat sikap yang berlebihan tanpa adanya pengontrolan.
-
Hariyono (1993)
Memberikan makna etnosentrisme sebagai suatu perasaan in group dan out group dalam suatu dasar sikap yang dilakukan oleh seseorang.
-
Harris (1985)
Menurunya pengertian etnosentrisme adalah kecenderungan seseorang yang menganggap bahwa kelompoknya lebih baik dibandingkan kelompok yang lain sehingga hal tersebut mendorong tindakan-tindakan yang tidak rasional seperti melakukan kekerasan, peperangan, tawusaran, dan lain sebagainya.
-
Coleman dan Cressey (1984)
Menurutnya, arti etnosentrisme adalah seseorang yang berasal dari kelompok etnis yang cenderung melihat budaya mereka sebagai yang terbaik dibandingkan dengan kebudayaan yang lainnya.
-
Zastrow (dalam Lubis, 1999)
Mengatakan bahwa etnosentrisme adalah suatu setiap yang dilakukan oleh kelompok etnis secar tertutup tanpa mempertimbangkan keadaan kelompok lainnya.
-
Levine dan Campbell (dalam Scott, 1998)
Mengartikan, bahwa etnosentrisme adalah pandangan kelompok tertentu dimana yang berasal dari satu budaya untuk menilai budaya lain yang memiliki nilai berlawanan atau berbeda dengan kebudayaanya.
-
Taylor, Peplau dan Sears (2000)
Menurutnya, etnosentrisme dalah suatu hal yang mengacu pada kepercayaan kelompok masyarakat bahwa kebudayaannya selalu lebih baik atau superior dari pada kebudayaan yang lain.
-
Hogg (2003)
Menurutnya, bahwa etnosentrisme adalah kegiatan yang melibatkan atribusi internal dan juga eksternal dalam kehidupan masyarakat.
Dampak Positif Etnosentrisme
Antara lain;
- Etnosentrisme dapat menjaga keutuhan budaya.
- Sikap etnosentrisme dapat menjaga persaudaraa
- Etnosentrisme berakibat pada tinggi semangat patriotisme akibat kesetiaan kepada bangsa terhadap kebudayaan yang sama.
- Etnosentrisme dapat mempererat rasa tolong menolong dan gotong royong, sehingga akan timbul sama rasa dan sama rata.
Dampak Negatif Etnosentrisme
Diantaranya;
- Etnosentrisme yang berlebihan akan memicu pertentangan (konflik) dalam masyarakat
- Sikap etnosentrisme yang keras dan tertutup akan mengganggu kemajuan dan perkembangan suatu bangsa dan negara
- Etnosentrisme akan membuat seseorang kurang mandiri karena tergantung dengan kolompok anggotanya
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan jikalau etnosentrisme ini ialah sikap ketertutupan kelompok dalam masyarakat yang cenderung memilih menilai keloknya sebagai kelompok terbaik, dan menilai kelompok lain (kelompok yang berlawanan) sebagai kelompok yang tidak baik. Meksipun begitu, dalam etnosentrisme ini sebenarnya memiliki dampak postif, dan dampak negatif dampak postif
Demikianlah seputar ulasan mengenai “Etnosentrisme” yang dibagahas dalam pengertian etnosentrisme dan dampak positif dan negatifnya. Semoga pembahasan kali ini bermanfaat bagi kalian yang sedang belajar disimpilin ilmu sosial, baik sosiologi, antropologi, hukum, dan lainnya.