4 Macam Teori Pengukur Umur Bumi dan Penjelasannya

Diposting pada
Teori Pengukur Umur Bumi
Teori Pengukur Umur Bumi

Bumi bisa diartikan sebagai satu-satunya ciri planet yang menjadi tempat tinggal bagi mahluk hidup di tataran tata surya, meskipun banyak pendapat yang mengakui bahwa di luar bumi ada kehidupan, akan tetapi sampai saat ini pendapat atau teori tersebut belum bisa dibuktikan secara ilmiah.

Sebagai tempat hidup, bumi pada hekikatnya juga terbentuk melalui proses panjang. Proses terbentuknya bumi ini bahkan bisa di ukur dengan teori pengukuran umur bumi yang menjadi bukti ilmiah.

Daftar Isi

Teori Pengukur Umur Bumi

Diakui ataupun tidak, sampai dengan saat ini belum ada peneliti satupun yang mengetahui awal pembentukan bumi secara pasti. Beberapa teori digunakan sebagai pendekatan untuk mengetahui secara pasti tentang proses yang dilakukan sistematis dalam cara mengukur umur bumi.

Macam Teori Pengukuran Umur Bumi

Teori yang dipergunakan dalam cara mengukur umur bumi ini, antara lain;

  1. Teori Kadar Garam

Teori yang dipergunakan pertama pada dasatnya berdasarkan pada kadar garam yang ada di laut. Kondisi ini tentusaja terkait dengan proses siklus hidrologi yang berlangsung terus-menerus siklus hidrologi yang menyebabkan adanya pengangkutan mineral-mineral garam dan daratan menuju lautan.

Dengan demikian, dapat diketahui kenaikan kadar garam di laut pada setiap tahunnya. Berdasarkan teori kadar garam, Bumi terbentuk sekira 1 .000 juta tahun yang lalu. Atas dasar inilah bumi yang kita tempati dan tinggali ini dapat diketahui.

  1. Teori Sedimen

Teori sedimen pada dasarnya mempertimbangkan perhitungan lapisan sedimen pada batuan. Lapisan-lapisan tersebut dapat menunjukkan umur Bumi. Ketebalan lapisan sedimen ratar atau tiap tahunnya menjadi parameter pengukuran.

Tebal rata-rata tersebut kemudian dibandingkan dengan tebal batuan sedimen saat ini. Berdasarkan teori sedimen tersebut umur bumi terbentuk sekira 500 juta tahun yang lalu. Cara-cara ini seringkali dikaji kebenarannya dalam ilmu pengetahuan.

  1. Teori Termal

Teori termal seringkali dipergunakan dalam pengukuran bumi yang menggunakan parameter suhu Bumi. Pada teori pembentukan Bumi ini disebutkan bahwa Bumi berawal dan batuan yang sangat panas. Batuan tersebut mengalami pendingmnan.

Pengukuran massa dan suhu Bumi saat ini untuk mengetahui tingkat perubahan suhu. Perubahan suhu Bumi hingga dingin memerlukan waktu sekira 20.000 juta tahun. Hingga pada saat inilah teori termal seringkali dipergunakan dalam cara pengukuran bumi.

  1. Teori Radioaktif

Teori radioaktif adalag salah satu teori dalam mengukur bumi, teori ini di dasari pada penggunaan parameter peluruhan unsur radioaktif. Umur bumi di ukur dari perbandingan antara kadar unsur radioaktif dan unsur peluruhan pada satuan batuan.

Berdasarkan teori radioaktif ini dapat dijelaskan bahwasanya unsur suatu batuan dapat ditentukan. Oleh karena itulah berdasarkan pada teori ini pula bumi dapat diperkirakan memiliki usia 7 Rb juta tahun yang lalu dari terbentuk sampai dengan usia bumi pada saat ini.

Kesimpulan

Dalam penjelasan mengenai teori-teori yang dipergunakan dalam pembentukan bumi dari terbentuknya di atas dapat dijelaskan bahwa setiap pendapat memiliki kelebihan dan kelemahannya tersendiri. Oleh karena itulah sampai saat ini tidak ada satupun yang dianggap valid, dan cara pengukur bumi yang katanya bisa dilihat usianya hanya sebatas gambaran ilmiah dari teori pembentukan bumi yang ada.

Demikialanlah penjelasan dan pembahasan mengenai 4 teori pengukuran umur bumi dan penjelasannya. Semoga dengan adanya penjelasan ini bisa menambah wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami ilmu kebumian atau ilmu geografi, terutama mengenai bumi/tata surya.

Rate this post