Klasifikasi dan Deskripsi Buah Sukun

Diposting pada

buah sukun

Buah sukun ataupun yang lebih dikenal dengan pohon sukun sangatlah mudah ditemukan di Indonesia, dimana hampir setiap wilayah dan perwilayahan selalu ada jenis pohon ini. Alasannya karena daerah di Indonesia sendiri sukun bisa tumbuh dan berkembang secara alami.

Oleh karena itulah, sebagai penejasan lebih lanjut, pada kesempatan kali ini akan menjelaskan tentang klasifikasi dan deskripsi lengkap terkait dengan tanaman sukun

Daftar Isi

Buah Sukun

Diakui ataupun tidak, buah pohon sukun memiliki nama yang berlainan di daerah-daerah di Indonesia. Hal  ini menunjukkan bahwa sukun merupakan buah yang tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari penduduk Nusantara.

Misalnya di Aceh orang menyebut sukun dengan nama sakon, di Batak menyebutnya dengan hatopul, di Madura sokon, di Nias disebut suku, pulur di Sasak, karara di Bima, Sawu, Sumba dan Flores, naunu dan naun laku di Timor,  di Makasar makara, suune di Ambon, amo di Ternate, kamandi, urknem dan beitu di Papua.

Sedangkan nama asing dari sukun sendiri adalah breadfruit (Inggris), arbol de pan, fruit a fan (Perancis), fruta pao, pao de massa (Portugis), brotfruchtbaum (Jerman), dan broodvruct, broodboom di Belanda. (Angkasa dan Nazaruddin, 1994)

Klasifikasi Sukun

Adapun untuk klasifikasi yang ada dalam tanaman sukun ialah;

Kingdom Plantae
Sub kingdom Viridiplantae
Infra kingdom Streptophyta
Super divisi Embryophyta
Divisi Tracheophyta
Sub divisi Spermatophyta
Kelas Magnoliopsida
Super ordo Rosanae
Ordo Rosales
Familia Moraceae
Genus Artocarpus
Spesies Artocarpus altilis (Park.) Fosberg

Deskripsi Tanaman Sukun

Secara penjelasan dalam deskripsinya. Tanaman sukun termasuk dalam genus Artocarpus famili (moraceae) yang terdiri  atas 50 spesies tanaman berkayu, yang hanya tumbuh di daerah panas dan lembab di kawasan Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik. Penjelasannya;

  1. Pohon

Pohon ataupun batang dalam tanaman sukun merupakan suatu jenis tanaman hutan, yang secara umum untuk ketinggiannya mencapai 20 Meter. Kayu dalam pohon sukun ini sendiri biasanya memiliki ciri lunak dan kulitnya berserat kasar.

  1. Buah

Buah dari tanaman sukun memiliki diameter yang berkisar antara 20 hingga 29 cm dengan adanya bentuk yang membulat dan kulit buahnya sendiri yang tebal, berduri kasar, yang sejatinya berwarna hijau kekuningan hingga coklat.

  1. Daging dalam Buah

Daging buah terdapat di dalam buah, daging buah tersebut berwarna kuning pucat ataupun keputihan dan lembab yang mengelilingi lingkaran tengah dari buah sukun. Tanaman sukun dapat diperbanyak dengan cara pencakokan, distek atau tempelan.

  1. Tumbuh

Tanaman sukun ini dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut (mdpl), selain itu tanaman ini memerlukan curah hujan antara 1500 hingga 2000 mm dan dengan suhu berkisar antara 25 hingga 30 derajat celcius.

Tanaman ada yang mengetakan sebagai contoh tanaman berumah satu, dimana dalam bunga jantan dan juga bungga betinanya terdapat di dalam satu pohon. Bunga sukun jantan biasanya berbentuk tongkat dengan panjang dan juga memiliki duri-duri yang halus, yang biasanya disebut juga dengan ontel.

Bunga jantan pada tanaman sukun ini akan jatuh ke tanah dan mongering setelah tejadi fertilisasi atau material dalamnya telah habis. Sementara, bunga betina berbentuk bulat dan bertangkai pendek.

  1. Bunga

Kandungan kimia bunga tumbuhan sukun adalah saponin, flavonoid, dan  tanin (Depkes RI, 1997). Flavonoid adalah bahan kimia yang dapt bekerja sebagai insektisida, flavonoid bekerja untuk menghambat kinerja mitokondria dalam sel, sedangkan pada mitokondria terjadi proses respirasi yaitu transport elektron dan siklus kreb.

Adapun bagian yang termasuk dalam transpor elektron dan siklus kreb pada mitokondria berperan dalam metabolism energy dan pembentukan ATP (Adenosin Tri Fosfat). (Wahyuningtias, Vera, 2010).

Demikianlah pembahasan mengenai klasifikasi buah sukun dan deskripsi tanaman ini. Semoga dapat bermanfaat bagi setiap pembaca yang sedang mencari refrensi tentang “Buah Sukun atau Pohon Sukun”.

Rate this post