Rumput laut adalah penyebutan untuk istilah dalam nama tumbuhan yang tidak lagi menjadi asing bagi masyarakat Indonesia, istilah ini kerapkali dipergunakan untuk golongan tumbuhan perairan di laut yang berukuran besar, dan disebut juga makro alga.
Akan tetapi meskipun demikian dalam memahaminya, sangatlah penting uraian tentang klasifikasi dan teknik budidaya dalam tanaman rumput laut.
Daftar Isi
Rumput Laut
Diakui ataupun tidak, rumput laut adalah sumber daya yang tergolong dalam “hayati” yang mafhumnya terdapat diberbagai pesisir dan arti laut di Indonesia. Definisi yang dikenal dengan “rumput laut” ini secara botani adalah rancu hal tersebut dikarenakan istilah ini seringkali dipakai untuk 2 kelompok “tumbuhan” yang tentusaja berbeda.
Klasifikasi Rumput Laut
Klasifikasi ilmiah yang ada dalam rumput laut. Antara lain;
Regnum | Plantae |
Divisi | Thallophyta |
Sub Divisi | Algae Classis |
Kelas | Rhodophyceae |
Ordo | Nemastomales |
Familia | Rhodophyllidaceae |
Spesies | Eucheuma Spinosum |
Genius | Eucheuma |
Teknik Budidaya Rumput Laut
Usaha budidaya rumput laut banyak dilakukan oleh masyarakat pesisir di Indonesia yang merupakan sebuah profesi utama maupun sampingan. Beberapa keuntungan dalam budidaya rumput laut yaitu;
- Tidak memerlukan modal yang tinggi
- Teknologi budidaya yang diterapkan adalah teknologi yang sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat kecil
- Efisien dalam pemanfaatan waktu
- Siklus budidaya yang singkat, bisa panen dalam waktu 45 hari
- Budidaya dapat dilakukan oleh siapa saja
Sedangkan untuk penjelasan dalam metode budidaya rumput laut bermacam-macam, dan metode yang dikembangkan tergantung kondisi perairan, modal, ketersedian alat dan bahan budidaya serta kemampuan tenaga kerja pembudidaya.
Jenis metode yang sering dipakai yaitu, yang pertama adalah metode lepas dasar, cara menumbuhkan rumput laut di atas dasar perairan (10 sampai dengan 50 centimeter) dengan menggunakan tali yang diikatkan pada patok yang dipasang secara teratur.
Yang kedua adalah metode longline, cara membudidayakan rumput pada kolam air (eupotik) dekat permukaan perairan dengan menggunakan tali yang dibentangkan dari satu titik ke titik lain dengan panjang 25 hingga 50 meter, dapat dalam bentuk lajur lepas atau terangkai dalam bentuk segiempat dengan bantuan pelampung dan jangkar
Dan yang ketiga adalah metode rakit bambu apung, cara membudidayakan rumput laut di kolam air (eupotik) dengan permukaan perairan yang menggunakan tali yang diikatkan pada konstruksi rakit bambu apung. (WWF-Indonesia, 2014).
Produksi Rumput Laut di Indonesia
Setidaknya, perlu dipahami bahwa hasil produksi rumput laut di Indonesia berasal dari hasil budidaya di laut dan di tambak maupun pengambila dari alam langsung. Berdasarkan data dari FAO pada tahun 2010, Indonesia merupakan negara produsen terbesar untuk produksi rumput laut jenis Kotoni (Kappaphycus striatum) sebesar 63,37 persen dan jenis Garacilaria sebesar 30,02 dari total produksi di dunia.
Kanduangan Rumput Laut
Kanduangan rumput laut faktanya memiliki kandungan berbagai nutrisi dan zat yang bermanfaat untuk berbagai keperluan kehidupan manusia, baik sebagai bahan panga maupun sebagai bahan campuran berbagai produk industri, kosmetik dan kedokteran.
Demikianlah penjelasan mengenai klasifikasi yang ada dalam tanaman rumput laut dan macam teknik budidaya yang bisa dilakukan. Semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mencari refrensi mengenai “Rumput Laut”.