Pengendalian konflik dalam hubungan sosial dan interaksi sosial sangatlah diperlukan demi berjalannya kenyamanan, kehangatan, keharmonisan, dan keteraturan sosial di dalam segala bentuk prosesi kehidupan manusia. Sebagai penjelasan lebih lanjut dalam tulisan ini akan memberikan uraian tentang cara pengendalian konflik, baik upaya mengatasi konflik menurut para ahli, secara umum, ataupun cara pengendalian konflik sosial.
Daftar Isi
Pengendalian Konflik
Diakui ataupun tidak untuk proses pengendalian konflik bisa dilakukan dengan tindakan kekerasan ataupun dengan tindakan persuasif.
Yang sejatinya kesemuanya ini mudah ditemukan. Kasusnya seperti adanya Satpol PP yang menertibkan pedagang kaki lima dengan langsung mengusirnya ataupun tindakan aparatur kampung yang mencoba mengajak masyarakat dengan memakai masker melalui balino ataupun sosialisasi.
Cara Pengendalian Konflik Menurut Para Ahli
Cara pengendalian konflik menurut para ahli, salah satunya diungkapkan oleh George Simmel yang mengatakan jika mengendalikan konflik dapat dilakukan dengan;
- Memberikan kemenangan salah satu pihak
- Melakukan kompromi atau perundingan
- Adanya rekonsiliasi
- Saling memaafkan antara pihak yang berlawanan
- Memberikan kesepakatan untuk tidak berkonflik
Cara Pengendalian Konflik Secara Umum
Untuk serangkaian proses yang menjadi cara dalam mengendalikan konflik di masyarakat secara umum. Antara lain;
- Konsiliasi
Konsiliasi adalah bentuk pengendalian konflik yang dilakukan melalui lembaga yang memungkinkan diskusi dan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai. Contoh acara mengendalikan konflik dengan konsiliasi ialah melalui pengadilan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang bersengketa.
-
Mediasi
Mediasi adalah pengendalian konflik yang dapat dilakukan dengan upaya mempertemukan pihak-pihak yang berkonflik, sehingga ia sepakat untuk menyudahinya. Mediasi biasanya dilakukan dengan menujuk pihak ketiga sebagai mediator.
Pihak ketiga atau mediator inilah berfungsi untuk memberikan pandangan atau nasihat tentang cara yang terbaik untuk dapat menyelesaikan pertentangan atau konflik, meskipun diakui atau tidak tawaran berupa nasihat tersebut tidak bersifat mengikat. Contoh pengendalian konflik dengan mediasi ialah melalui dewan PBB.
- Abritrasi
Abritrasi dapat dilakukan dalam cara mengendaliakan konflik apabila pihak yang berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di antara mereka.
Contoh abritasi dalam menyelesaikan konflik adalah penyelesaian konflik di Vietnam oleh tentara Amerika pada masa 70-an
Cara Pengendalian Konflik Sosial
Berikut ini serngakain cara untuk mengendalikan konflik sosial di masyarakat. Yakni;
-
Memberikan Perhatian
Konflik sosial dapat diselesaikan dengan memberikan perhatian pada salah satu kelompok, seperti dengan menyogok atau menyuap. Peristiwa ini bisa dilarang lantaran menggunakan cara yang tidak baik, akan tetapi demi terciptanya integrasi sosial dalam masyarakat bisa sebenarnya untuk dilakukan.
-
Pihak Ketiga
Cara lainnya dalam mengendalikan konflik sosial, ialah menggunakan orang ketiga di luar pihak yang berkonflik, hal ini artinya sama dengan penyelsaian konflik dengan abritrasi. Cara ini banyak dilakuka oleh negara-negara di dunia, baik negara maju ataupun negara berkembang.
-
Aturan
Cara trakhir yang bisa dilakukan dalam mengendalikan konflik ialah dengan menggunakan aturan ketat, bila pihak yang berkonflik mau berlindung pada peraturan/hukum formal. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk atisipasi sosial dalam masyarakat.
Demikianlah pembahasan mengenai cara pengendalian konflik menurut George Simmel, secara umum, dan konflik sosial beserta dengan contohnya di masyarakat dalam keseharian. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca yang sedang mencari arti, definisi, atau cara penyelesaian konflik.