Diakui ataupun tidak, dalam setiap karya satra terdiri dari susunan kepenulisan lumarhnya memang menggunakan simbul-simbul yang seringkali dipergunakan salah satunya adalah majas. Oleh karena itulah dalam tulisan ini akan memberikan penjelasan mengenai jenis majas dan contoh majas. Alasannya karena majas ini sendiri seringkali ditemukan dalam arti puisi, makna cerpen, prosa, dan lainnya.
Daftar Isi
Majas
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang dalam mempergunakan bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah dari serangkaian pikiran yang terpendam di dalam jiwanya. Majas dipergunakan dalam berbagai karya sastra.
Misalnya majas dipergunakan dalam penulisan puisi, prosa fiksi, esai sastra, dan bagian kepenulisan drama dengan bahasa yang khas.
Jenis Majas
Adapun bentuk majas secara umum antara lain;
- Majas Perbandingan
- Majas Sindiran
- Majas Penegasan
- Majas Pertentangan
Contoh Majas Berdasarkan Jenisnya
Penjelasan mengenai bentuk-bentuk majas tersebut, antara lain;
-
Majas Perbandingan
Majas pebandingan ini adalah majas yang dipergunakan untuk membandingkan sesuai benda atau barang, dalam karya sastra. Yang termasuk dalam majas perbandingan diantara adanya sebagai berikut;
-
Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang mampu mukiskan suatu benda dengan memberikan sifat sifat manusia kepada benda benda, hingga seolah-olah benda tersebut seperti manusia atau benda hidup.
Contoh Majas Personifikasi, misalnya saja adalah kalimat baru tiga kilometer berjalan, mobilnya sudah batuk-batuk kelelahan.
-
Metafora
Metafora adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan Iangsung dan tepat atas dasa sifat yang sama atau hampir sama. Contoh, kalimat yang termasuk dalam majas metafora misalnya saja Raja slang telah pergi ke peraduannya.
-
Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mengganti përistiwa kata yang lebih hebat pengertiannya untuk menyangatkan arti. Contoh kalimat yang termasuk dalam majas hiperbola ini misalnya saja kakak membanting tulang demi menghidupi keluarganya.
-
Majas Sindiran
Bentuk majas yang kedua adalah majas sindiran. Majas ini dipergunakan dalam karya sastra untuk memberikan sindiran pada seseorang atau sekelompok orang. Adapun yang termasuk dalam majas sindirian ini antara lain adalah sebagai berikut;
-
Ironi
Ironi adalah majas yang berlaku sindiran, majas ini secara singkat memberikan gambaran mengenai hal-hal yang berarti sebaliknya (lawan kata) dengan maksud tujuan majas ini adalah untuk menyindir seseorang.
Contoh kalimat yang bisa dikategorikan dalam majas ironi misalnya saja Pandai sekali Agus, Hingga Pelajaran Matematika Hari ini mendapat nilal 4. Kalimat pandai dalam bahasan tersebut berarti adalah “Bodoh Karena Mengalami Kesulitan Belajar Matematika”.
-
Sinisme
Sinisme adalah majas sindiran yang menggunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi, tetapi sifat dalam majas ini cenderung kasar. Contoh yang termasuk dalam majas sinisme adalah kalimat “Itukah yang dinamakan bekerja?”.
-
Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang terkasar atau Iangsung menusuk bisa dipergunakan untuk perasaan seseorang. Contoh yang dipergunakan dalam majas sarkasme ini misalnya saja kalimat mengenai Otakmu memang otak udang!.
-
Majas Penegasan
Bentuk ketika, dari macam-macam majas adalah majas penegasan. Majas penegasan ini dipergunakan untuk menegaskan maksud dalam kalimat, biasanya majas ini dipergunakan pribahasa halus, akan tetapi banyak yang mempergunakan pribahasa yang kasar.
-
Pleonasme
Pleonasme adalah majas penegasan yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena arti kata tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan. Contoh kalimat yang termasuk dalam majas pleonasme misalnya saja saiju putih sudah mulai turur, ke bawah.
-
Repetisi
Repetisi adalah majas peneasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkaii-kali yang biasanya dipergunakan daiam pidato formal ataupun pidato yang sifatnya non formal. Contoh, kalimat yang termasuk dalam majas repetisi ini misalnya saja “kita junjung dia sebagai pemimpon kita junjung dia sebagai pelindung, kita junjung dia sebagai pembebas kita.
-
Majas Pertentangan
Jenis majas yang terkhir adalah majas pertentangan, majas pertentangan ini selalu aja dipergunakan oleh seseorang dalam upaya memberikan tentatangan pada suatu pernyataan atau pendapat dengan mengunakan bahasa sastra. Adapun yang termasuk dalam bentuk majas pertentangan, ada 2. Antara lain sebagai berikut;
-
Antitesis
Antitesis adalah jenis majas pertentangan yang dipergunakan dalam kepaduan kata yang berawanan arti dengan yang sebenarnya. Contoh kalimat yang termasuk dalam majas antites ini sangat mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, misanysa saja adalah “cantik atau tidaknya seseorang, kaya atau miskin seseorang, hakekatnya bukanlah ukuran nilai-nilai pada seorang wanita”.
-
Paradoks
Paradoks adalah majas pertentangan, majas ini menggabrakan tentang sesuatu hal yang dinilai bertentangan. Padahal, maksud sesungguhnya tidak bertèntangan, hanya saja karena objeknya berlainan. Contoh yang termasuk dalam majas paradoks ini misalnya saja kalimat mengenai “Hatinya sunyi tinggal di Kota Jakarta yang ramsi”.
Demikialah penjelasan mengenai jenis-jenis majas dan contoh majas. Penjelasan mengenai majas ini semoga saja dapat memberikan pemahaman dan penjelasan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami serta memerlukan refrensinya.