Al-Qur’an adalah wahyu Allah Ta‟ala yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ShallallahuAlaihi Wasallam melalui Malaikat Jibril sebagai petunjuk bagi seluruh manusia. Orang yang selalu berinteraksi dengan Al-Qur’an seperti membaca, menghafal, menerjemahkannya, memahami kandungannya, mengajarkandan mengamalkannya akan memperoleh keutamaan yang sangat besar dari Allah Ta’ala.
Keutamaan-keutamaan yang besar tersebut, seharusnya menjadi motivasi bagi setiap muslim untuk senantiasa berinteraksi dengan Al-Qur’an dan menanamkan kecintaan kepada Al-Qur’an dari usia dini. Sebagai penjelasan lebih lanjut dalam artikel ini akan menguraikan tentang “Pembelajaran Al-Qur’an”. Baik pengertian pembelajaran Al-Qur’an, Masalah yang sering dihadapi dalm proses pembelajaran Al-Qur’an dan solusi yang bisa dilakukan dalam mengatasi berbagai probelma pembelajaran Al-Qur’an.
Daftar Isi
Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an
Pembelajaran Al-Qur’an adalah suatu bentuk pengembangan, pengajaran, pemanfaatan, pengelolaan dan evaluasi dari kegiantan belajar-mengajar yang bersumber dari Al-Qur’an secara Kaffah (keseluruhan), baik dari segi makna, tajwid, asabulnuzul, dan lain sebagainya.
Mata pelajaran Al-Qur’an sangat penting untuk diimpelemtasikan, bahkan pembelajaran Al-Qur’an pada saat ini merupakan mata pelajaran muatan lokal dan dilaksanakan di tiap tingkat kelas atau perguruan tinggi pada setiap semesternya.
Meskipun begitu, beberapa kondisi yang menjadi masalah di lapangan dalam proses pembelajaran Al-Qur’an. Diantarnya masalah yang terjadi dalam Pembelajaran Al-Qur’an di sekolah ataupun pesantren, antara lain sebagai berikut;
Macam Permasalahan Pembelajaran Al-Qur’an
Untuk bentuk permasalahan dalam proses pembelajaran Al-Qur’an. Antara lain;
- Siswa atau terlihat kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran, baik dalam membaca, menghafal dan menerjemah Al-Qur’an perkata.
- Siswa masih banyak yang belum bisa membaca Al-Qur’an sesuai dengan ketentuan ilmu tajwid .
- Sebagian siswa kesulitan untuk menghafal dan menerjemah Al-Qur’an perkata dengan baik.
- Siswa masih kurang percaya diri dalam mendemonstrasikan kemampuan membaca, menghafal dan menerjemah perkata Al-Qur’an Juz Iayat 1-50.
- Hasil belajar siswa yang belum memuaskan
- Peserta didik masih kesulitan mengulang materi pembelajaran secara mandiri di luar kelas.
Faktor Masalah dalam Pembelajaran Al-Qur’an
Diantaranya;
- Model pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran Al-Qur’an, kurang menarik minat peserta didik yakni masih berupa ceramah.
- Bervariasinya latar belakang pendidikan siswa pada jenjeng pendidikan sebelumnya.
- Pembelajaran Al-Qur’an terkadang masih bersifat teacher center (berpusat pada guru), bukan student center (berpusat pada peserta didik), sehingga belum efektif meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca, menghafal dan menerjemah perkata Al-Qur’an
- Media belajar yang dimiliki pendidik (guru) kurang menarik untuk menumbuhkan minat siswa dalam melaksanakan pembelajaran dan terkadang sedikit sekali menggunakan pendekatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
- Kurangnya dukungan dari lingkungan untuk selalu berinteraksi dengan Al-Qur’an.
Masalah Utama Pembelajaran Al-Qur’an
Yaitu;
-
Minat belajar siswa yang rendah
Minat menurut Slameto (2010), minat adalah suatu bentuk kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan, menrepakan, dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimaksudkan adalah kegiatan yang diminati seseorang.
Apabila dikaitkan dengan defenisi diatas, maka minat yang dikemukakan dengan belajar, maka minat belajar adalah suatu bentuk dorongan atau kegairahan peserta didik yang tinggi dalam hal pemusatan perhatian mengenai kegiatan belajar, contohnya melaui interaksi dengan lingkungan sehingga akan menimbulkan perubahan pada perilaku setiap individu dalam masyarakat.
-
Hasil belajar siswa yang belum memuaskan
Sesuai dengan prinsip pembelajaran bahwa hasil belajar dapat diartikan dengan bentuk perubahan yang terjadi dari proses pembelajaran yang telah dijalani siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Menurut Djamarah dan Zain dalam Mulya Manru (2009) bahwa suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil jika tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya sudah tercapai. Apabila dikaitkan dengan pembelajaran Al-Qur’an yang dilakukan masih belum memuaskan, baik dari segi bacaan, hafalan atau dalam menerjemah ayat-ayat Al-Qur’an.
Oleh karennya agar minat peserta didik kembali tumbuh dalam mengikuti pembelajaran Al-Qur’an sehingga menghasilkan proses yang yang baik dan akan bermuara kepada hasil belajar yang sempurna, bisa dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif, menyenangkan dan melibatkan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) sehingga dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca, menghafal dan menerjemah Al-Qur’an.
Solusi Mengatasi Pembelajaran Al-Qur’an
Model pembelajaran yang bisa menjadi sebuah solusi Pembelajaran Al-Qur’an ialah menerapkan model pembelajaran 3G-P berbasis TIK” dan media pembelajaran yang digunakan adalah “CD Interaktif Media Tarjamatul Qur’an (MTQ)”. Walaupun model pembelajaran dan media pembelajaran ini telah diterapkan, akan tetapi sangat penting dievaluasi adalah hasil dari penerapannya, sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilannya dan pengaruhnyaterhadap siswa.
Alasan hal tersebut diungkapkan karena tujuan dari pembelajaran Agama Islam, khususnya Al-Qur’an agar semua peserta didik memiliki keimanan yang kuat, kecintaan kepada Allah Ta’ala, rasul-Nya dan kecintaan terhadap Al-Qur’an. Akan tetapi, terdapat beberapa kendala saat diaplikasikan dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar pun masih belum sesuai dengan yang diharapkan.
Demikianlah pembahasan mengenai “Pembelajaran Al-Qur’an” baik dari segi pengertian, masalah umum yang sering terjadi dalam Pembelajaran Al-Qur’an, serta solusi mengatasi berbagai probelama dalam Pembelajaran Al-Qur’an. Semoga bermanfaat.