Mastitis yang juga dikenal dengan radang ambing adalah penyakit yang paling banyak menyerang para petani ternak perah khususnya betina, baik sapi, kambing, atau kerbau. Mastitis menurut Subronto (2003) dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi peternak karena disamping menurunkan produksi dan kualitas susu, juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada kelenjar ambing yang berujung pada pengeluaran (culling) ternak.
Revalensi mastitis di Indonesia sangat tinggi, sebagian besar kejadiannya adalah Mastitis subklinis dengan tingkat prevalensi mencapai 90%. Mastitis subklinis sulit dikenali, namun dapat terlihat dari jumlah bakteri yang sudah melebihi ambang batas toleransi. Mastitis subklinis berpotensi menurunkan produksi susu hingga 15% hingga 30% per ekor per periode laktasi (Subronto, 2003).
Adapun untuk perkiraan kerugiannya dari peternak sapi yang menderita mastitis subklinis mencapai 10.000.000,-/ekor/tahun meliputi biaya pengobatan yang mahal disamping produksi yang rendah (Rahayu, 2009).
Daftar Isi
Pengertian Mastitis
Mastitis adalah bagian peradangan yang terjadi dibagian payudara yang biasanya disertai infeksi karena penyebab kuman staphylococcus aureus. Kuman tersebut memiliki berdampak pada luka di bagian puting susu atau peredaran darahnya.
Pengertian Mastitis Menurut Para Ahli
Adapun definisi mastitis menurut para ahli, antara lain;
-
Rompis (1985)
Menurutnya, mastitis disebabkan oleh bakteri patogen yang menyerang ambing, masuk melalui lubang puting dan mulai merusak kelenjar mamae.
-
Jawetz (2001)
Menurutnya, bakteri yang paling banyak ditemukan dalam kejadian mastitis diantaranya Staphylococcus aureus yang bersifat gram positif, berbentuk kokus dan berkoloni tak beraturan, dapat tumbuh pada suhu antara 20-37oC dan mampu mengeluarkan racun yang tahan terhadap lingkungan panas
-
Hutabarat (1985)
Penyebaran penyakit mastitis sangat mudah terutama pada kondisi kandang yang tidak higienis, sanitasi yang rendah dan proses pemerahan yang tidak benar. Penggunaan peralatan kandang yang kotor dan digunakan secara bersama dapat menjadi penyebab tingginya tingkat penularan penyakit mastitis .
Oleh karena itulah pada umumnya peternak rakyat menggunakan antibiotik dalam mengobati ternak yang terinfeksi mastitis. Penggunaan Antibiotik tidak sepenuhnya efektif membunuh bakteri penyebab mastitis.
Bakteri Staphylococcus aureus mampu resisten terhadap antibiotik jenis tertentu dan berpotensi tercampur dengan susu hasil perahan yang mampu bertahan hingga 48 jam, terlebih perilaku konsumen yang biasanya langsung mengkonsumsi susu segar atau susu pasteurisasi.
Demikianlah pembahasan mengenai mastitis atau radang ambing menurut para ahli, semoga dengan adanya penjelasan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang sedang mencari refrensi tentang “Mastitis”.