Sosiologi agama bisa dikatakan sebagai bagian kajian utama (central) dalam disiplin ilmu sosiologi sejak kelahirannya abad ke-19. Dalam perkembangannya dari masa ke masa sosiologi selalu menguraikan hal-hal penting yang berkaitan dengan masyarakat.
Seolah dapat dikatakan bahwa perkembangan sosiologi takan bisa lepas daripada agama yang dianut dalam suatu masyarakat yang ada. Oleh karena itulah dalam uraian penjelasan ini akan mencoba untuk mengungkap sejarah sosiologi agama.
Daftar Isi
Sejarah Sosiologi Agama
Sejarah dalam metode sosiologi agama pertama kalinya disebutkan oleh Auguste Comte yang merupakan bapak sosiologi, dalam karyanya yang berjudul Cours de Philosophie Psitive menguraikan teorinya mengenai tahap perkembangan masyarakat yang berkaitan dengan rasionlaitas dan spiritualitas masyarakat.
Kemudian setelah Auguste Comte mengungkapkan hal tersebut diteruskan oleh Karl Marx yang dikenal sebagai teoritisi yang humanis. Ia sangat concern terhadap nasib kaum buruh masyarakat kapitalis. Keprihatinnanya tersebut ia tuangkan dalam karya-karyanya, termasuk karya yang fenomenal dalam buku “Das Kapital”.
Das Kapital dikritik habis oleh Max Weber tokoh sosiologi agama yang lebih spesifik menguraikan prihal agama, Max dalam karyanya mengungkapkan bawasanya institusi agama terkait dengan semangat kapitalisme padahal Karl Marx sebelumnya mengatakan bahwa agama dan urusan perekonomian tidak data disatukan.
Meskipun demikian dalam kajian selanjutnya dari Max Weber dan Karl Mark ini diteruskan oleh Emil Durkheim menunjukan bagaimana agama sebagai ideologi memiliki kaitan dengan struktur sosial. Ia menyatakan bahwa agama merupakan fenomena sosial yang melekat dalam praktik sosial, tidak hanya dalam bentuk kepercyaan, tetapi juga berfungsi dalam meningkatkan solidaritas sosial sekaligus sumber kesatuan moral.
Perhatian besar arti sosiologi agama terus berlanjut hingga akhirnya di Amerika terhadap munculnya gerakan-gerakan agama baru sebagai bentuk respon terhadap pengalaman devripasi sosial relative. Munculnya geakan-gerakan tersebut merupakan faktor yang abnormal. Selain itu terbukanya kajian baru seperti pengalaman religious, simbolisme, gerakan karismatik, dan protestanisme konservatif, selain berkembangnya agama-agama yang berasal dari timur.
Dari ulasan megenai sejarah metode sosiologi agama dapat dikatakan bahwa antra sosiolog satu dengan yang lainnya selalu menyingung agama sebagai instutusi yang mempengaruhi masyarakat. Sehingga sampai pada saat inilah perkembangan sejarah sosiologi agama terus menerus dan takan bisa lepas daripada para ahli yang selalu mengaitkan fenomena sosial dengan perkembangan agama dalam masyarakat.
Demikianlah untuk uraian singkat mengenai sejarah sosiologi agama, adapun jika di ulas dari masa ke masa perkembangan sosiologi agama dari sosiolog satu ke yang lainnya adalah sebagai berikut;
Sejarah Sosiologi Agama dari Masa Ke Masa
- Auguste Comte
- Karl Marx
- Max Weber
- Emil Derheim
- Tokoh Sosiolog dari Amerika