6 Macam Unsur Perbedaan Cuaca dan Iklim serta Penjelasannya

Diposting pada

Unsur Cuaca dan Iklim dan Penjelasannya

Cuaca dan iklim pada dasarnya memiliki kesamaan pada unsur pembentuknya. Perbedaannya yang terletak diantarnya keduanya adalah pada ukuran waktu dan cakupan wilayah. Dimana jikalau cuaca mencerminkan kondisi udara sesaat pada wilayah dan perwilayahan yang relatif sempit, rentang waktu singkat, dan cepat berubah.

Sedangkan disini lainnya pada lklim adalah keadaan lapisan atmosfer dalam waktu lama dan pada daerah lebih luas. Oleh karena itulah sebagai penjelasan lebih lanjut, tulisan ini akan mengulas tentang unsur cuaca dan iklim serta penjelasannya

Daftar Isi

Cuaca dan Iklim

Cuaca dan iklim adalah bagian daripada adanya fenomena alam yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan di planet bumi. Dimana dalam teori pembentukan bumi menurut para ahli seringkali bahasan cuaca dan iklim ini berkaitan dengan berbagai unsur yang ada.

Macam Unsur Cuaca dan Iklim

Unsur yang menjadi pembentuk cuaca dan iklim sangat erat kaitannya diantara satu dengan yang lainnya, unsur ini meliputi porses penyinaran matahari, suhu udara, kelembapan udara, tekanan udara, angin, awan (termasuk embun dan kabut), serta hujan.

  1. Penyinaran Matahari

Yang menjadi unsur cuaca dan iklim adalah penyinaran Matahari yang mampu memanaskan atmosfer secara langsung dan tidak langsung. Pemanasan atmosfer secara langsung ini biasanya melalui proses absorbsi, refleksi, dan difusi sehingga tidak menimbulkan pergerakan atmosfer.

Pemanasan secara tidak Iangsung pada proses penyinaran matahari terjadi di permukaan Bumi melalui penyerapan sebagian panas dan sinar Matahari. Permukaan Bumi menjadi panas dan memberi pengaruh terhadap atmosfer pada lapisan bawah.

Proses pemanasan matahari yang dilakukan dengan tidak langsung ini dapat terjadi melalui proses konveksi, konduksi, adveksi, dan turbulensi. Yang sangat erat kaitannya dengan kondisi dan keadaan alam yang dapat kita rasahan dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Suhu Udara

Yang menjadi unsur cuaca dan iklim adalah suhu udara, dimana dalam kondisi ini menunjukkan tingkat relatif panas atau dinginnya atmosfer. Bagian permukaan Bumi memiliki suhu berbeda karena beberapa faktor seperti letak lintang, ketinggian tempat, bentuk permukaan atau relief, kelembapan udara, jarak dan laut dan banyak sedikitnya tutupan awan.

Perbedaan suhu secara vertikal ditentukan berdasarkan ketinggian. Artinya semakin tinggi suatu tempat, semakin dingin suhu udaranya. Kondisi tersebut sesuai hukum gradien geothermis yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan 100 meter suhu berkurang rata-rata 0,6°C dan pada udara kering suhu udara turun sebesar 1°C.

  1. Kelembapan Udara

Ketiga, yang menjadi unsur cuaca dan iklim adalah udara, dimana udara ini mengandung uap air sebanyak kemampuannya, yang disebut udara jenuh. Uap air di udara berasal dan air tanah dan air permukaan. Air permukaan bersumber dan sungai, laut, atau danau.

Kelembapan udara yang ada di planet bumi dapat dapat dibedakan menjadi dua yaitu kelembapan mutlak (absolut) dan kelembapan relatif (nisbi), kelembapan inilah menjadi faktro penentu iklim yang ada di wilayah/negara satu dengan lainnya berbeda.

  1. Tekanan Udara

Keempat, unsur cuaca dan iklim adalah tekanan udara menunjukkan tenaga untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas. Tekanan udara semakin rendah apabila ketinggian dan permukaan laut semakin bertambah.

Perbedaan tekanan udara menimbulkan banyak gerakan udara atau angin. Tekanan udara dipengaruhi oleh faktor suhu, uap air, dan ketinggian tempat. Tekanan udara berbeda menurut ketinggian tempat dan posisi garis lintang.

Oleh karena itu, permukaan laut biasanya seringkali digunakan sebagai standar pengukuran tekanan udara pada saat normal. Daerah yang memiliki suhu udara tinggi pada umumnya memiliki tekanan udara lebih rendah, begitupula dengan sebaliknya, yaitu daerah yang memiliki suhu udara rendah memiliki tekanan yang lebih tinggi.

  1. Angin

Kelima, unsur cuaca dan iklim adalah perbedaan tekanan udara men yebabkan pergerakan udara dan daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah atau disebut angin. Angin global di Bumi terdiri atas angin pasat dan antipasat, angin barat dan angin timur, serta angin monsun (muson/n-iusim)

Angin pasat berembus sepanjang tahun dan daerah subtropis ke daerah ekuator. Angin antipasat (kebalikan dan arah angin pasat) berembus dan daerah ekuator ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropis. Angin barat berembus dan daerah maksimum subtropis utara/selatan ke daerah sedang utara/selatan Pengaruh angin barat di belahan Bumi selatan cukup besar, terutama di daerah lintang 60° LS, contohnya angin roaring forties.

Angin timur bersifat dingin dan berembus dan daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan yang bertekanan maksimum ke daerah minimum subpolar (60° LU/LS). Angin monsun berganti arah secana berkebalikan setiap enam bulan karena pengaruh gerak semu tahunan Matahari.

Angin monsun barat berembus dan belahan Bumi utara ke belahan Bumi selatan pada bulan Oktober—April  (posisi Matahari di belahan Bumi selatan) melewati lautan dan membawa banyak uap air yang menyebabkan musim hujan di Indonesia.

Angin monsun timur berembus dan belahan Bumi selatan ke belahan Bumi utara pada bulan April sampai dengan  Oktober (posisi Matahanj di belahan Bumi utara) melewati daratan Australia dan membawa sedikit uap air yang menyebabkan musim kemarau di Indonesia.

Selain angin global, ada angin lokal. Jenis angin lokal antara lain angin darat dan angin laut di daerah pantai, angin gunung dan angin lembah di daerah gunung, serta angin jatuh (fohn) yang bersifat panas dan bersifat kering.

  1. Awan

Unsur cuaca dan iklim adalah proses pengembunan atau kondensasi uap air di udara yang melampaul titik jenuh pada ketinggian tertentu mengubah uap air menjadi titik-titik air di udara. Titik-titik uap air yang berkondensasi di udara disebut awan. Menurut bentuknya, awan dibedakan menjadi awan sirrus, kumulus, dan stratus. Berdasarkan letak ketinggian, awan dibedakan sebagai benikut.

  1. Awan tinggi, terletak pada ketinggian 6 sampai dengan ketinggian 12 km. Di daerah sangattinggi awan dapat benbentuk knistal-knistal es seperti sirrus, sinrustratus, dan sinrukumulus
  2. Awan menengah, terletak pada ketinggian 3 sampai dengan ketinggian 6 km sepenti altokumulus dan altostratus.
  3. Awan rendah, berada pada ketinggian kurang dan 3 km. Contohnya stratokumulus, stratus, dan nimbost ratus.
  4. Awan yang berada di ketinggian 500 sampai dengan ketinggian 1.500 meter, terjadi karena pergerakan udara vertikal yang kuat contohnya dalam hal ini adalah awan kumulus dan kumulon imbus.
  5. Kabut merupakan awan rendah di permukaan Bumi, contohnya kabut sawah, kabut pendingin, dan kabut adveksi.
  1. Hujan

Terakhir yang menjadi unsur cuaca dan iklim adalah hujan, hujan terbentuk karena adanya udara yang mengandung banyak uap air dan bergerak secara vertikal akan mengalami kondensasi pada ketinggian tertentu dan membentuk awan. Apabila kelembapannya maksimal, terbentuklah embun dan air yang jatuh kembali ke Bumi menjadi hujan. Curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh kepermukaan bumi dalam waktu tertentu.

Berdasarkan prosesnya, hujan dibedakan menjadi banyak jenisnya, antara lain adalah hujan frontal, zenithal, dan orografis. Hujan frontal disebabkan oleh perlemuan dua massa udara panas/lembap dengan massa udara dingin. Hujan zenithal disebabkan udara yang mengalami pemanasan tinggi di daerah tropis.

Hujan zenithal disebut juga hujan konveksi. Hujan orografis terjadi karena uap air dipaksa oleh angin mendaki ereng gunung yang semakin ke atas semakin dingin. Daerah di balik gunung yang tidak mengalami hujan orografis disebut daerah bayangan hujan.

Demikianlah tulisan dan pembahasan mengenai unsur-unsur cuaca dan iklim serta penjelasannya. Semoga dengan adanya keterangan ini tentunya bisa memberikan wawasan dan pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami dan membutuhkan materi tentang “unsur cuaca dan iklim“.

5/5 - (2 votes)