Klasifikasi Ikan Lele (Clarias SP) dan Penjelasannya

Diposting pada

Klasifikasi Ikan Lele (Clarias SP)

Sektor perikanan sebagai salah satu penunjang perekonomian arti negara berkembang seperti di Indonesia sangat penting untuk dilakukan, selain dapat memenuhi kebutuhan akan pagan juga mampu meningkatkan hasil pertanian khususnya dalam budidaya perikanan yang berkembang.

Salah satu contohnya melalui budidaya perikanan seperti budidaya ikan lele. Ikan lele ini merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia.

Daftar Isi

Ikan Lele

Ikan lele atau ada juga sebagian masyarakat yang menyebutnya dengan ikan keli adalah salah satu jenis ikan yang hidup di air tawar seperti kolam, sungai dan lainnya. Lele pada umumnya sangatlah mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, pipih memanjang, dan memiliki “kumis” yang mencuat disekitar mulutnya.

Klasifikasi Ikan Lele

Untuk klasifikasi ilmiah Ikan Lele. Antara lain;

Kingdom Animalia
Sub Kingdom Metazoa
Filum Chordata
Kelas Pisces
Sub Kelas Teleostei
Sub Ordo Siluroidea
Ordo Ostariophysi
Familia Clariidae
Genus Clarias SP
Spesies Clarias garie pinus

Keberhasilan Budidaya Ikan Lele

Akan tetapi keberhasilan dalam budidaya ikan lele tidak terlepas dari pengaruh-pengaruh lain, seperti pengaruh kualitas air dan pengendalian ekosistem kolam. Hal ini mampu menghasilkan produksi budidaya ikan lele yang lebih berkualitas sehingga mampu bersaing dikancah internasional dalam mengembangkan budidaya perikanan, khususnya budidaya ikan lele.

Kegiatan budidaya ikan lele dalam kolam selalu berkembang dan memiliki prospek yang baik seiring peningkatan budidaya dalam waktu ke waktu. Akan tetapi ada beberapa permasalahan yang ditimbulkan dari pembudidayaan tersebut.

Banyak pembudidaya yang hanya menghasilkan keuntungan sedikit bahkan dapat mengalami kerugian yang besar karena produksi ikan yang cacat atau pun kurang berkualitas. Padahal kebutuhan pasar akan daging ikan lele cukup tinggi.

Kegiatan dalam pengendalian ekosistem kolam ikan lele secara konvensional memiliki banyak kekurangan, Karena pembudidaya harus meluangkan waktu untuk melakukan pemeliharan, pengontrolan dan pemberian pakan pada kolam ikan lele tersebut. Sedangkan pembudidaya juga menggunakan jasa pekerja yang pembiayaan pekerja dapat menekan keuntungan karena menambah beban biaya produksi.

Penyebab belum optimalnya pencapaian target antara lain disebabkan oleh peningkatan usaha pembudidayaan ikan lele tidak disertai dengan peningkatann produksi dan pengontrolan ekosistem kolam yang baik secara efisien yang mampu menghasilkan nilai stabilitas baik terhadap hasil produksi dan disebabkan juga dari pembiayaan jasa pekerja yang menjadi salah satu penyebab menekan nilai  keuntungan dari hasil produksi karena menambah beban biaya produksi.

Lahan dan Kolam Ikan Lele

Kolam yang digunakan oleh sebagian pembudidaya untuk usaha budidaya pembesaran adalah kolam terpal, meskipun terdapat beberapa pembudidaya menggunakan kolam tanah. Menurut pembudidaya, ikan lele yang dibudidayakan di dalam kolam tanah memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat dan tidak berlemak.

Namun demikian kolam tanah yang mempunyai kekurangan yaitu mudah mengalami kebocoran yang disebabkan karena ikan lele memiliki sifat menggali tanah. Di lain pihak, kolam terpal dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama dan dapat di aplikasikan bagi daerah yang kekurangan sumber air, suhu air di kolam terpal lebih stabil, mudah dalam penanganan panen ikan  dan pembersihan kolam.

Pakan

Pakan sebagai salah satu persyaratan yang harus diperhatikan baik kualitas maupun kuantitas, karena pakan mempunyai peranan penting dalam kegiatan budidaya.

Usaha budidaya ikan yang semakin intensif menuntut tersedianya pakan dalam jumlah yang cukup, tepat waktu dan berkesinambungan. Sehingga untuk adanya bagian fungsi utama pakan adalah untuk mampu kelangsungan hidup dan pertumbuhan.

Langkah Stategis Meningkatkan Produksi Ikan Lele

Langkah strategis yang akan dilakukan sehingga volume dan kualitas nilai lele meningkat, agar mencapai target produksi baik di program perikanan pemerintah dan masyarakat antara lain melalui;

  1. Penerapan berbagai teknologi terapan budidaya lele yang sederhana namun efektif sehingga terjadi perkembangan budidaya lele di berbagai daerah yang berkualitas. Teknologi ini antara lain penggunaan pengontrolan dan pengendalian ekosistem kolam secara otomatis sebagai upaya mengefisiensikan hasil budidaya ikan lele dan mampu secara tepat dalam melakukan pengendalian ekosistem kolam
  2. Intensifikasi budidaya lele dengan penerapan berbagai teknologi yang diantaranya adalah penggunaan dan pengembangan mikroteknologi berbasis arduino uno
  3. Peningkatan aksesibilitas pembudidaya ke sumber-sumber permodalan untuk pengembangan usahanya. Beberapa hal tersebut dilakukan agar meningkatkan mutu produksi budidaya ikan lele di Indonesia agar mampu bersaing di persaingan internaisonal.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian ikan lele dan penjelasan lengkapnya. Semoga dengan adanya penjelasan ini memberikan refrensi bagi seganap pembaca yang sedang mencari wawasan mengenai “Ikan”.

Rate this post