Contoh PKM Kewirausahaan (PKM K)

Diposting pada

Daftar Isi

Contoh PKM Kewirausahaan (PKM K)

Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan yang kemudian seringkali kita kenal dengan PKM K. Merupakan salah satu dari 5 jenis PKM, PKM Kewirausahaan ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa dalam berwirausaha sehingga nantinya dari berwirasuahanya tersebut berorientasi profit (Keuntungan) dan juga dapat menjadikan mahasiswa belajar untuk melakukan penelitian.

Komoditas usaha yang dihasilkan atapun diusulkan mahasiswa dapat berupa barang/jasa yang tujuannya menghasilkan karya kreatif, inovatif, serta dapat menghasilkan uang sendiri dan juga berguna bagi mahasiswa setelah menyelesaikan studi untuk menjadi seorang entrepreneur atau wirausahawan, dalam menentukan judul PKM Kewirausahaan juga perlu diperhatikan karena agar dapat lolos PKM.

Sistematika PKM Kewirausahan ini ditulis menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan font 12 adapun untuk jarak antar barisnya ialah 1,15 dengan spasi. Sedangkan untuk format penulisan PKM Kewirausahaan secara garis besar tak pernah berubah, dari tahun ketahun, baik tahun 2019, 2020,2021, 2022 dan juga sampai seterusnya.

PKM Kewirausahaan

PKM kewirausahaan adalah program kewirausahaan mahasiswa dalam poengembangan keterampilan mahasiswa yang berorientasi untuk mencari keuntungan (profit) yang nantinya mahasiswa dapat menjadi mandiri serta untuk mencari pendanaan.

Format Penulisan PKM Kewirausahaan

Berikut format PKM Kewirausahaan (PKM K)

Halaman Sampul.

  1. Halaman Pengesahan
  2. Daftar Isi
  3. Ringkasan, ringkasan pada PKM K dibuat minimal 1 halaman dengan mengemukakan tujuan, target, serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan tidak boleh lebih dari satu halaman, meskipun begitu ringkasan tersebut harus mampu menguraikan rencana usaha yang diusulkan.
  4. Bab 1. Pendahuluan, setelah ringkasan format penulisan selanjutnya ialah BAB 1 (Bab Pendahuluan) yang terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat, dan lain sebaginya.
  5. Bab 2. Gambaran Umum Rencana Usaha.
  6. Bab 3. Metode pelaksanaan.
  7. Bab 4. Biaya dan jadwal kegiatan.
  8. Lampiran-Lampiran, lampiran dalam PKM Kewirausahaan ini berisi biodata ketua PKM K beserta anggota dan juga dosen pembimbing.

Sebagai memperjelas cara kepenulisan tentang contoh PKM K, berikut akan membagikan contoh PKM Kewirausahaan. Contoh PKM Kewirausahaan ini bisa menjadi acuan bagi siapapun yang sedang mencari referensi tentang contoh-contoh PKM Kewirausahaan.

Contoh PKM Kewirausahaan

Berikut adalah Contoh PKM Kewirasausahaan yang lolos pimnas akan dibagikan ini adalah PKM Kewirausahaan karya mahasiswa dan mahasiswi dari Univeritas Lampung. Dengan nama Yesi, Valen, Toni, dan Sari. Berikut contoh PKM Kewirausahaan tersebut;

BICAROLA (BISKUIT CAMPOLAY RUMPUT LAUT) MP-ASI UNTUK BAYI CERIA

BIDANG KEGIATAN:

PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Usia balita (0-2 tahun) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, dimana setiap hari akan ada perkembangan yang signifikan yang terjadi pada seorang anak. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa balita anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Untuk mencapaitumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy For Infant And Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendaikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu; pertama memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah lahir,kedua memberikan hanya air susu ibu ASI saja atau pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu  (MP-ASI])sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih(Depkes, 2006).

Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh kecukupan zat-zat gizi yang dikonsumsi. Pada usia mulai dari 6 bulan bayi harus sudah diperkenalkan dan diberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) karena ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan fisiologis untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, pemberian MP-ASI sebagai makanan pelengkap ASI merupakan hal yang penting. Pemberian makanan pendamping ASI yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi bayi dan anak merupakan salah satu kendala untuk mencapai tumbuh kembang anak yang optimal (Saraswati, 1999).

Kebutuhan orang tua terhadap produk bayi begitu tinggi dikarenakan keinginan yang kuat dari orang tua supaya anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.Pada masa pertumbuhan, seorang bayi membutuhkan banyak makanan penunjang dengan nilai gizi yang tinggi untuk proses pertumbuhan fisik dan otaknya.untuk memenuhi kebutuhan bayi, salah satu makanan penunjang pertumbuhan bayi adalah produk biskuit bayi. Namun banyak biskuit bayi di pasar yang masih menggunakan bahan tambahan pangan yang seharusnya tidak di tambahnya dalam makanan bayi, seperti gula, penyedap rasa, perasa makanan maupun pengawet. Bayi seharusnya hanya di beri makanan yang alami tanpa adanya rasa yang kuat, karena hal ini dapat mempengaruhi selera makan bayi sehingga penggunaan gula belum di butuhkan dalam produk biskuit bayi. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan bahan baku biskuit yang memiliki cita rasa manis alami dan memiliki kandungan gizi yang baik.

Campolay atau yang sering disebut dengan buah alkesa/sawo mentega/sawo ubi merupakan buah yang berasal dari wilayah Amerika tengah dan Meksiko.Buah campolay memiliki kandungan, zat tepung, mineral, kalsium, fosfor, karoten, thiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin C. Buah ini juga memiliki tekstur yang

lembut dan kering menyerupai ubi(Warta, 2015).bagian yang dapat dimakan hingga 70% dari berat buah. Hasil analisis kimia yang dilakukan di Kuba dan Filipina menunjukkan bahwa buah yang matang mengandung zat nutrisi per 100 g bagian yang dapat dimakan sebagai berikut: air 57,2-60,6 g, protein 1,7-2,5 g,lemak 0,1-0,6 g, karbohidrat 36,7-39,1 g serat 0,1-7,5 g, abu 0,6-0,9 g, kalsium 26,5-40 mg, fosfor 30-30,3 mg, besi 0,9-1,1 mg, karoten 0,32 mg, thiamin 0,02-0,17mg, riboflavin 0,01-0,03 mg, niasin 2,5-3,7 mg, dan vitami c 43-58 mg, nilai energi 580-630 kj/100g (Marton, 1992: 258). Buah campolay mampu berbuah sepanjang musim, oleh sebab itu buah ini cocok sekali di gunakan sebagai bahan baku bisnis karena dapat di produksi terus menerus. Sejauh ini buah campolay hanya dimanfaatkan untuk dikonsumsi dalam keadaan segar, oleh karena itu perlu dikembangkan olahan  alternatif buah campolay agar mampu meningkatkan nilai ekonomis buah.

Melihat paparan permasalahan di atas, maka penulis berinovasi untukmembuat biskuit bayi dengan bahan dasar buah campolay dan rumput laut untuk menyediakan makanan tambahan ASI (MP-ASI) guna memberikan gizi terbaik untuk bayi Indonesia sehingga terciptanya generasi milenium Indonesia, serta melestarikan dan mendayagunakan tanaman lokal yang kurang dimanfaatkan.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat di rumuskan masalahsebagai berikut:

  1. Bagaimana cara mengkombinasikan bahan-bahan lokal untuk membuat biskuit sehat untuk bayi?
  2. Bagaimana cara membuat biskuit bayi dari buah campolay dan rumput laut?
  3. Bagaimana meningkatkan nilai ekonomis dan dayaguna dari buah campolay?
  4. Bagaimana meningkatkan nilai ekonomis rumput laut bagi masyarakat Lampung?
  5. Bagaimana mengembangan dan melestarian buah campolay sebagai komoditas unggulan Lampung ?

Tujuan

Tujuan dari PKM Kewirausahaan ini adalah:

  1. Mengambil peluang berwirausaha dengan memanfaatkan buah yang kurang mendapat perhatian masyarakat yaitu buah campolay.
  2. Menginovasikan rumput laut guna menyempurnakan gizi BICAROLA
  3. Memberikan inovasi baru dibidang kuliner khususnya biskuit bayi.
  4. Membantu ibu untuk memberikan MP-ASI yang aman dan sehat untuk tumbuhkembang bayi.
  5. Menambah nilai ekonomis dan dayaguna buah campolay dan rumput laut.
  1. Menggeliatkan pembudidayaan buah campolay di Lampung guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lampung.

Luaran Yang Diharapkan

Luaran yang ingin dicapai dalam PKM Kewirausahaan ini adalah adanya usaha yang menguntungkan di bidang makanan bayi dengan memanfaatkan buah yang memiliki gizi tinggi serta kurang mendapat perhatian dari masyarakat (buah campolay). Kemudian rumput laut yang kaya akan protein dan mineral akan diguankan sebagai bahan baku utama, dengan mengkresikannya dalam bentuk biskuit bayi yang memiliki nilai gizi yang baik dan aman bagi tumbuhkembang bayi karena menggunakan bahan-bahan alami,sehingga tercipta makanan bayi yang praktis dengan kandungan gizi yang lengkap dan aman serta harga yang terjangkau supaya dapat di terima masyarakat umum.

Manfaat Kegiatan

  • Membuka peluang berwirausaha dengan memanfaatkan buah yang kurang mendapat perhatian masyarakat yaitu buah campolay.
  • Menghasilkan MP-ASI yang sehat dan bergizi.
  • Meningkatkan nilai ekonomis dan daya guna buah campolay dan rumput laut.

BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Aspek kondisi wilayah

Lampung memiliki iklim dan kondisi alam yang sangat baik untuk pembudidayaan buah campolay dan rumput laut. Buah caampolay dapat tumbuh di iklim tropis dan subtropis pada ketinggian di bawah 1400 m di atas permukaan air laut, hanya membutuhkan curah hujan sedang, mampu tumbuh baik meskipun musim kemarau panjang, serta mampu hidup pada tanah yang dianggap terlalu dangkal dan kurang subur untuk sebagian besar pohon lainnya. Pembudidayaan rumput laut di Lampung mengalami pertumbuhan yang pesat dikarenakan laut Lampung yang luas dan kondisi laut yang baik untuk pembudidayaan rumput laut sehingga produktivitas rumput laut di Lampung terus meningkat.

Aspek Pemasaran

Segmentasi Produk

Melihat minat pasar, produk kami ini memiliki prospek yang cerah dan berdaya saing di pasar, karena biskuit merupakan makanan praktis dan bergizi serta mampu menjadi sarana melatih dan merangsang pertumbuhan gigi pada bayi. Selain itu juga produk kami memiliki banyak kelebihan dari produk biskuit bayi yang ada di pasar karena menggunakan bahan-bahan dasar alami lokal dengan tingkat gizi yang tinggi tanpa adanya bahan tambahan pangan yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh bayi seperti gula, pengembang makanan dan perisa identik buah yang sering di temukan pada produk makanan bayi. Produk “BICAROLA” kami juga di desain dalam bentuk yang mudah di genggang oleh bayi yaitu berbentuk paha ayam sehingga sesuai dengan genggaman tangan bayi. Sasaran utama produk “BICAROLA” adalah bayi dengan rentang usia 6-24 bulan.

Permintaan Pasar

Biskuit bayi merupakan produk makanan tambahan ASI yang banyak diminati di pasar karena praktis dan dapat membantu pertumbuhan gigi pada bayi, meskipun telah banyak produk biskuit yang ada,namun produk Bicarola  kami memiliki keunggulan dan keunikan sendiri, kami membuat produk biskuit bayi yang aman, bergizi dan murah guna memanfaatkan bahan lokal yang ada. Kemudian kami mendesain bentuk biskuit Bicarola seperti paha ayam sehingga mudah unuk di genggam oleh bayi. Kemudian kami juga menyediakan tiga macam kemasan yaitu kemasan dengan berat bersih 65g, 130 g, dan 200 g guna memenuhi kemampuan daya beli masyarakat. Selain itu untuk menjamin kepercayaan konsumen terhadap produk kami, kami melakukan uji kandungan gizi dan sertifikasi halal yang kami cantumkan dalam kemasan produk Bicarola kami.

Penawaran Pasar

Saat ini kami belum melakukan produksi dikarenakan belum adanya modal usaha yang memadai. Namun dalam pelaksanaanya kami akan memberikan penawaran produk kepada pasar sebagai berikut :

Tabel 1. Estimasi Penawaran Produk Tankris Perbulan

Jenis Produk Jumlah
Bicarola 65g 300 kemasan/ minggu
Bicarola 130g 170 kemasan / minggu
Bicarola 200g 117 kemasan/ minggu

Peluang Pasar

Meningkatnya minat konsumen terhadap biskuit bayi menjadikan peluang pasar bagi produk BICAROLA kami terlebih harga yang kami tawarkan sangat bersaing dipasaran.  Dengan harga yang terjangkau, maka akan memperluas peluang kami dalam pemasaran produk BICAROLA kami baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Setrategi Penjualan

Beberapa strategi penjualan yang akan kami terapkan adalah :

  1. Melakukan kerja sama dengan supermarket di daerah Bandarlampung.
  2. Memasok produk BICAROLA ke warung-warung di Bandarlampung dan sekitarnya
  3. Memperluas pasar dengan memasok produk BOCAROLA kami ke supermarket besar yang memilki cabang di seluruh Lampung dan Indonesia
  4. Melakukan sosialisasi produk BICAROLA ke puskesmas dan posyandu di kota Bandarlampung dan tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan sosialisasi produk BICAROLA ke seluruh Lampung baik serara langsung maupun memanfaatkan media internet
  5. Menawarkankan produk kami melalui jejaring sosial, seperti faceebook, twitter, instagram, maupun situs online lainnya serta mencantumkan alamat website kami serta kontak personal pada kemasan produk sehingga memudahkan konsumen untuk mengakses/ memesan produk kami.
  6. Kami akan membuat web khusus untuk melakukan penjualan online dan melayani delivery order sebagai ajang promosi.

Strategi Penetapan Harga

Strategi penetapan harga yang kami lakukan adalah dengan melakukan survey terhadap harga produk biskuit bayi di pasar, dari survey yang kami lakuakan, kami dapat memberikan harga produk kami lebih murah sampai Rp 3.000 dibawah harga produk biskuit bayi yang ada di pasar . walaupun produk BICAROLA kami memiliki harga yang murah namun harga tersebut telah memberikan keuntungan yang besar untuk keberlanjutan usaha BICAROLA ini. Harga murah yang kami tawarkan kepada konsumen disebabkan kami menggunakan bahan-bahan lokal yang memiliki nilai ekonomis yang rendah

Strategi penetapan harga yang kami lakukan adalah dengan melakukan survey terhadap harga produk biskuit bayi di pasar, dari survey yang kami lakuakan, kami dapat memberikan harga produk kami lebih murah sampai Rp 3.000 dibawah harga produk biskuit bayi yang ada di pasar . walaupun produk BICAROLA kami memiliki harga yang murah namun harga tersebut telah memberikan keuntungan yang besar untuk keberlanjutan usaha BICAROLA ini. Harga murah yang kami tawarkan kepada konsumen disebabkan kami menggunakan bahan-bahan lokal yang memiliki nilai ekonomis yang rendah namun juga memiliki kandungan gizi yang baik untuk menggantikan bahan baku biskuit yang ada di pasar. Untuk meningkatkan penjualan produk BICAROLA, kami melakuan promo potongan harga kepada konsumen yang membeli produk kami dalam jumlah besar.

Aspek Produksi

Aspek produksi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan serta kemajuan produk olahan kami, yaitu dengan bagaimana kami dapat memproduksi secara tepat waktu, berkualitas, serta efisiensi produksi yang akan mempengaruhi biaya pokok dari pada produksi makanan bayi “BICAROLA” ini.
Selain itu kami telah melakukan survey terhadap segala perlengkapan dan bahan-bahan yang kami butuhkan dan diperoleh hasil bahwa ketersediaan bahan baku serta perlengkapan lainnya sangatlah memadai, mulai dari para petani, maupun toko-toko yang menjual berbagai bahan olahan maupun perlengkapan yang kami butuhkan.

Analisis kelayakan Usaha

Berikut adalah analisis ekonomi kelayakan usaha  biskuit bayi “BICAROLA” :

Tabel 2.  Hasil analisis ekonomi kelayakan usaha dalam 1 kali produksi

Jenis Produk Jumlah Produksi Harga Satuan

(Rp)

Harga (Rp)
Bicarola 65g 300  kemasan 4.000 1.200.000
Bicarola 130g 170 kemasan 8.000 1.360.000
Bicarola 200g 117 kemasan 12.000 1.404.000
TOTAL pendapatan (P1)/ minggu 3.964.000
TOTAL pendapatan (P2)/bulan = P1 x 4 kali produksi 15.856.000

Perhitungan Ekonomi

Analisis R/C Ratio

Analisi R/C ratio adalah untuk mengetahui perbandingan antara total penerimaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan pada satu periode produksi.

R/C    = total penerimaan / biaya produksi

= Rp 15.856.000/ Rp 10.238.000
= Rp 1,57

Setiap mengeluarkan biaya Rp 1,00 akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,57 sehingga usaha ini cukup efisien untuk dijalankan.

Analisis Payback Period

Estimasi jangka waktu pengembalian investasi usaha ini dapat ditunjukkan dengan menghitung nilaipayback period. Payback period usaha :

Payback period    = Nilai investasi / Keuntungan per bulan

= Rp5.648.000/Rp5.618.000
= 1

Dari hasil perhitungan payback period di atas, dihasilkan angka sebesar 1 bulan. Artinya, dalam jangka waktu 1 bulan modal ini akan kembali.

Analisis BEP

BEP unit adalah jumlah produksi yang dihasilkan untuk mencapai titik impas. Nilai titik impas dari suatu usaha “BICAROLA” selama satu bulan produksi adalah :

BEP Produksi     = Total Biaya Produksi / harga perkemasan

BICAROLA 65 g : 1.983.588/ 4.000 = 496 kemasan
BICAROLA 130 g : 1.908.064/ 9.000 = 212 kemasan
BICAROLA 200 g : 1.876.304 / 13.000 = 144 kemasan
BEP Produksi “BICAROLA” dicapai ketika jumlah produksi Bicarola 65 g sebanyak 496 kemasan, Bicarola 130 g sebanyak 212 kemasan dan Bicarola 200 g sebesar 144 kemasan.

BEP Harga     = Total Biaya Produksi/Total Jumlah Produksi

BICAROLA 65 g : 1.983.588/ 1200 = Rp1.650
BICAROLA 130 g : 1.908.064/ 680 = Rp 2.800
BICAROLA 200 g : 1.876.304 / 468 = Rp 4.000

BEP harga bicarola 65 g seharga Rp 1650, bicarola 130 g seharga Rp 2.800, dan bicarola 200 g seharga Rp 4.000  menunjukakan titik impas usaha “BICAROLA” dari harga rata-rata jual Rp4.000 untuk kemasan 65g, Rp 9.000 untuk kemasan 130g dan Rp 13.000 untuk kemasan 200 g.

BAB III

METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM

Tahapan Kegiatan

Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu :

Tahap Persiapan

Kegiatan yang pertama yaitu persiapan hal-hal yang di perlukan dalam penunjang pembuatan produk BICAROLA kami seperti penyiapan bahan baku utama dengan mencari informasi lokasi budidaya buah campolay, persiapan bahan-bahan penunjang produksi, penyiapan alat-alat dan mencari informasi posyandu-posyandu di Kota Bandarlampung khususnya.

Tahap Produksi dan promosi

Tahap ini merupakan proses pembuatan BICAROLA. Tahap produksi yang pertama yaitu tahap penyiapan bahan baku dan bahan penunjang lainnya serta penyiapan berbagai alat yang di perlukan. Selanjutnya semua alat dan bahan tersebut akan melalui serangkaian proses produksi yang dapat di lihat pada lampiran. Setelah proses produksi kami akan melakukan proses pengemas produk biskuit kami.

Tahap Pemasaran

Tahap ini meliputi promosi produk dengan melakukan sosialisasi produk ke posyandu- posyandu, kemudian kami akan menjual produk kami ke warung-warung terdekat, melakukan kerjasama dengan supermarket seperti indomart maupun alfamart, melakukan promosi melalui media sosial seperti facebook, twitter, instagram, dan juga melalui website kami.

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

Anggaran Biaya

Biaya Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) sebagai berikut :

Tabel Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang / biaya tetap (FC). (terlampir) 4.590.000
2 Bahan habis pakai / biaya variable (VC). (terlampir) 5.648.000
3 Perjalanan (pemasaran, penyediaan alat, bahan dan lain-lain 700.000
4 Lain-lain: pembuatan website, pamflet, dan sosialisasi 1.500.000
Jumlah 12.438.000

Jadwal Kegiatan PKM K

Tabel Jadwal Kegiatan

JENIS KEGIATAN BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4
Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PERSIAPAN                                
Pengadaan alat dan bahan                                
Konsultasi                                
PELAKSANAAN                                
Cek bahan & alat                                
Pelaksanaan produksi                                
Promosi produk                                
Pemasaran produk                                
PEMBAHASAN                                
Analisa Hasil                                
Evaluasi kegiatan                                
Monitoring                                
PELAPORAN                                
Penyusunan laporan                                
Konsultasi laporan                                

Demikianlah seputar Contoh PKM Kewirausahaan (PKM K) Secara Lengkap yang bisa kamu jadikan rujuan sesuai dengan Program-program sebelumnya.

4.2/5 - (5 votes)