Kalimat langsung bisa dikatakan sebagai sistem pengetahuan dasar yang harus dikuasi oleh setiap orang. Sebab kalimat ini menjadi hal yang sering dilakukan dalam menggolongkan bentuk kalimat, terutama menggolongkan di dalam segi pengucapannya bersamaan dengan kalimat tidak langsung.
Oleh karena itulah, pada kesempatan kali ini akan mencoba untuk menjabarkan tentang kalimat langsung, berupa pengertian, tata cara kepenulisan kalimat langsung, dan contohnya.
Daftar Isi
Kalimat Langsung
Diakui ataupun tidak, dalam kepenulisan kalimat langsung yang sistematis tidak boleh dilakukan dengan asal-asalan, sebab ada tata cara penulisan kalimat langsung yang perlu untuk dilakukan, bagi siapapun yang ingin menulis kalimat langsung. Yang pastinya, setiap kalimat langsung ditandai dengan penggunaan tanda baca ” (petik).
Pengertian Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah sebagai gramatika kepenulisan kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Sehingga proses pembuatan kalimat ini dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah yang dilakukan oleh seseorang dalam beragam tulisannya.
Pengertian Kalimat Langsung Menurut Para Ahli
Adapun definisi kalimat langsung menurut para ahli, antara lain;
- Kurniasari (2014), Pengertian kalimat langsung adalah kalimat yang dibuat degan menirukan ucapan dari orang lain secara cermat.
- Wiyanto (2012), Arti kalimat langsung adalah susunan kalimat yang dibuat dengan memberitahukan bagaimana ucapan yang dikatan oleh orang ketiga seperti apa adanya.
Cara Kepenulisan Kalimat Langsung
Berikut tata cara kepenulisan kalimat langsung;
- Petikan langsung diapit dengan dua tanda petik ganda (“…”) bukan dengan dua tanda petik tunggal (‘…’).
- Penulisan kalimat langsung dilakukan dengan petikan langsung yang kemudian daoat diakhiri dengan salah satu dari tanda baca ini: koma (,) , titik (.), tanda seru (!), atau tanda tanya (?).
- Tanda petik penutup diletakkan setelah (bukan sebelum) tanda baca yang mengakhiri bagian petikan langsung.
- Penulisan kalimat langsung harus menggunakan satu tanda spasi wajib, yang kemudian dibuatkan untuk memisahkan bagian kalimat lain dari petikan langsung.
- Bagian kalimat lain wajib diakhiri dengan satu tanda koma (atau terkadang tanda titik dua [:]) apabila bagian kalimat lain itu terletak sebelum petikan langsung.
- Apabila petikan langsung dipenggal dalam dua bagian maka. Maka setidaknya petikan langsung bagian pertama diawali dengan huruf besar. Petikan langsung bagian kedua diawali dengan huruf kecil (kecuali nama diri).
Contoh Kalimat Langsung
Berikut ulasan mengenai contoh kalimat langsung;
- “Suaramu merdu sekali”, kata Diana. (salah)
“Suaramu merdu sekali,” kata Diana. (benar) - “Ah, yang benar? Apa salahku?”, tanya Andre. (salah)
“Ah, yang benar? Apa salahku?” tanya Andre. (benar) - “Antara lain pena, penghapus, dan penggaris”. (salah)
“Antara lain pena, penghapus, dan penggaris.” (benar) - Beno berkata, “Jangan Engkau ingkari janji!”. (salah)
Beno berkata, “Jangan Engkau ingkari janji!” (benar) - Kata Ferry, “Buku cara menulis itu jelek,” padahal dibelinya, “harganya pun mahal.” (salah)
Kata Ferry, “Buku cara menulis itu jelek,” padahal dibelinya, “harganya pun mahal.” (benar)
Demikianlah pembahasan kalimat langsung, yang meliputi pengertian kalimat langsung menurut para ahli, tata cara kepenulisan, dan contoh kalimat langsung. Semoga dapat bermanfaat bagi siapapun yang sedang menambah pengetahuan seputar “Kalimat Langsung”.